ANTARA MENINGGALKAN DUNIA DAN MENCELANYA

Diriwayatkan, bahwa suatu ketika Rasulullah saw. berjalan melewati suatu tempat, beliau melihat bangkai kambing, lalu beliau bersabda :
"Tahukah Anda sesungguhnya kambing ini menjadi begitu hina bagi pemiliknya."
Mereka berkata:
"karena kehinaannya itu, maka ia di buang oleh pemiliknya."
Beliau bersabda:
"Demi Tuhan yang menguasai diriku, sungguh dunia ini lebih hina dalam pandangan Allah, dari pada kehinaan bangkai kambing itu dalam pandangan pemiliknya. Seandainya dunia ini dapat menyamai (sebanding) dengan satu sayap nyamuk, tentu orang kafir tidak akan dapat meminum air, walaupun hanya seteguk."
Nabi saw. bersabda:
"Addun'yaa siznul mu'mini wa zannatul kaafiri."
Artinya:
"Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir."

Nabi saw. juga bersabda: "Dunia itu terlaknat, demikian juga yang ada di dalamnya, kecuali sebagian daripadanya yang di nafkahkan karena Allah."
Abu Musa Al-Asy'ari berkata, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa yang lebih mencintai dunia, tentu ia membahayakan bagi akhiratnya, dan barangsiapa yang lebih mencintai akhiratnya, maka ia membahayakan dunianya. Maka utamakanlah yang abadi atas yang akan binasa."

Rasulullah saw. juga bersabda: "Cinta dunia adalah pangkal dari segala kesalahan."
Zaid bin Arqam berkata, suatu ketika kami bersama Abu Bakar, dia menyerukan untuk di bawakan air dan madu. Ketika minuman itu mendekati mulutnya hendak di minumnya, ia menangis sehingga para sahabat yang lain juga ikut menangis. Saat mereka telah diam, Abu Bakar masih tetap menangis. Sesaat kemudian ia kembali hendak meminumnya, tetapi ia kembali menangis. Sehingga mereka menganggap bahwa mereka tidak akan dapat menyelesaikan permasalahannya."
Zaid berkata: "Kemudian Abu Bakar mengusap air mata kedua matanya. Lalu mereka bertanya: "Wahai Khalifah Rasulullah saw. apa yang membuat Anda menangis?" ia menjawab: "Suatu ketika aku bersama Rasulullah saw. aku melihat beliau mendorong-dorong sesuatu agar menjauh dari beliau, padahal aku tidak melihat seorangpun bersama beliau. Lalu aku bertanya: "Ya Rasulullah, apa yang Anda dorong dari diri Anda?"
Beliau bersabda: "Ini dia dunia, menjelma dan mendekat padaku, maka aku berkata kepadanya, menyingkirlah dariku. Setelah menjauh ia kembali dan berkata: "Anda memang dapat terlepas dari aku, tetapi orang yang datang setelah Anda tidak akan dapat terlepas dariku."
Lalu Nabi saw. bersabda: "Sungguh heran dan sangat mengherankan orang yang membenarkan perkampungan keabdadian (akhirat), tetapi ia berusaha demi kepentingan perkampungan (dunia) yang tidak lain hanyalah tipuan belaka.
Diriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah saw. berhenti di dekat tempat sampah, beliau bersabda: "Marilah kita perhatikan dunia."
Lalu beliau mengambil sepotong kain gombal dan tulang yang telah hancur dari tempat sampah itu, lalu beliau bersabda: "Inilah dunia.
Ini merupakan petunjuk bahwa semua perhiasan dunia akan menjadi gombal (sampah) ini, dan jasad-jasad yang Anda lihat itu akan menjadi hancur seperti tulang-tulang yang hancur ini.
Nabi saw. bersabda: "Sesungguhnya dunia itu hijau dan manis. Sementara Allah menjadikan Anda sebagai penguasa di dalamnya. Dia Maha Melihat apa yang Anda perbuat. Ketika Allah melapangkan dunia bagi kaum Bani Israil, mereka menjadi tersesat dalam kebingungan dan terlena dalam perhiasan, dengan wanita, aneka aroma keharuman dan keindahan pakaian.

Nabi Isa as. berkata: "Janganlah Anda memposisikan dunia sebagai Tuhan, sehingga Anda akan di perbudak olehnya. Simpanlah harta kekayaan yang Anda miliki di sisi Tuhan yang tidak akan menyia-nyiakannya, dan tidak akan membuat Anda rugi, karena Tuhan tidak sedikitpun membutuhkan amal kebaikan dari hamba-hambanya, sebab kebaikan yang kita lakukan semata-mata untuk kita sendiri.
Karena pemilik gudang simpanan kekayaan di dunia, dia senantiasa dihantui perasaan ketakutan dan kecemasan akan bahaya dan kehilangan yang akan menghancurkannya.
Sementara orang yang menyimpan harta kekayaannya dalam gudang di sisi Allah swt. Maka ia tidak akan di landa perasaan takut akan bahaya."
Nabi Isa juga berkata: "Wahai orang-orang khawariyyin, sesungguhnya aku telah menekuk dan menutupkan dunia pada mukanya, maka janganlah Anda membangunkannya lagi sepeninggalku. Sesungguhnya kotoran dunia, bila berlaku durhaka di dalamnya, dan termasuk kotoran dunia juga itu ialah bahwa "kebahagiaan akhirat tidak akan dapat di capai kecuali dengan meninggalkannya.
Perhatikan, janganlah Anda terpedaya oleh gemerlapnya.
Ketahuilah, bahwa pangkal dari segala kesalahan adalah cinta dunia. Betapa banyak kesenangan syahwat sesaat, membuat kesengsaraan yang berkepanjangan para pelakunya."

Nabi Isa juga berkata: "Dunia telah di bentangkan bagi Anda dan Anda duduk di atas punggungnya, maka janganlah Anda berebutan kekuasaan dan wanita di dalamnya. Dan janganlah pula Anda memperebutkan kekuasaan di dunia dari mereka, karena mereka tidak akan menawarkan urusan dunia yang Anda perebutkan.

Adapun mengenai wanita, maka hendaklah Anda takut kepada wanita dengan jalan berpuasa dan shalat.
Nabi Isa juga berkata: "Dunia bisa berpotensi sebagai pencari dan berpotensi sebagai yang di cari.
Bagi orang yang mencari akhirat, maka ia akan di cari oleh dunia, sehingga orang itu dapat terpenuhi rizkinya di dunia. Sementara orang yang mencari dunia, maka akhirat akan mengejarnya hingga lehernya tercekik oleh kedatangan maut.
Musa bin Yasar berkata, sesungguhnya Nabi saw. bersabda: "Allah swt. tidak menciptakan suatu makhluk yang paling Ia benci selain dari pada dunia. Karena sejak Ia menciptakanya, Ia tidak pernah melihat kepadanya."

"Di riwayatkan bahwa suatu ketika Nabi Sulaiman bin Daud melewati barisan umatnya, burung-burung menaunginya, sementara jin dan manusia mengikuti di samping kanan dan kirinya. Ketika ia melewati seorang abid dari kalangan Bani israil, ia berkata kepadanya: "Wahai putra Daud, sesungguhnya Allah telah menganugerahkan kepada Anda kerajaan yang sangat besar."
Nabi Sulaiman mendengar perkataan seorang abid itu, lalu ia berkata: "Sungguh sebuah bacaan tasbih yang di ucapkan seorang mukmin, itu lebih baik daripada apa yang di berikan kepada putra Daud.
Karena kerajaan yang di berikan kepada putra Daud akan lenyap, sementara satu tasbih itu akan tetap abadi."
Nabi saw. bersabda: "Memperbanyak harta benda membuat Anda lalai.
Anak Adam berkata, hartaku, hartaku. Padahal tidaklah ada bagi Anda dari harta yang Anda miliki itu, kecuali apa yang telah Anda makan yang kini telah hancur; apa yang Anda pakai yang kini telah usang; dan apa yang telah Anda sedekahkan dan yang terakhir inilah yang kekal bagi Anda."
Nabi saw. juga bersabda: "Dunia adalah rumah bagi orang yang tidak memiliki rumah, harta bagi orang yang tidak memiliki harta, tempat berkumpul dan berebutnya orang-orang yang tidak berakal, ajang kedurhakaan dan kedengkian bagi orang-orang yang tidak berilmu dan tidak memiliki kecerdasan, serta tempat berusaha orang-orang yang tidak memiliki keyakinan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar