KENYAMANAN HATI LEBIH UTAMA

Kenyamanan hati lebih utama di banding dengan apapun yang kamu miliki, buat apa kau memiliki segalanya tapi hatimu tidak pernah tentram.
Temukan ketenangan dalam hening, ajaklah hatimu bicara.

* YOUR RESOLUTION *

Perubahan apa yg akan kamu lakukan hari ini?
Pada apa dan siapa?
Pada sistem kerja kamu yg kurang bermutu, atau kerjaan yg kurang menjanjikan?
Tanyakan jawaban itu pada hatimu dalam hening.
Jangan hanya terus bermimpi dan kamu tidak pernah terbangun dalam tidurmu,
segeralah bangun, dan mulailah bertindak.
Mulailah mencoba melakukan perubahan-perubahan system kerja, dan hal-hal baru yang bisa menunjang semua kesuksesanmu.
karena dia yang tidak pernah mencoba hanya akan menjadi lebih ahli dalam mengarang alasan untuk tidak mencoba.
Satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan besar adalah dengan mencintai apa yang anda lakukan, walaupun sebenarnya anda membencinya.
Rubahlah apa yang bisa kita rubah sekarang, perbaikilah apa yang bisa kita perbaiki sekarang, lakukan apa yang bisa kita lakukan sekarang, terkadang sesuatu yang besar berawal dari hal-hal sepele yang kita tekuni dengan penuh cinta dan keikhlasan.
Jika kamu yakin 55% dari hidupmu telah melakukan hal yang benar bolehkah kamu menyalahkan orang lain.
Memperbaiki diri sendiri adalah senjata yang paling ampuh untuk memperbaiki orang lain.

* EFEK *
Secara logika jika BAIK yg kita lakukan maka efeknya akan BAIK,
tapi jika BURUK yang kita lakukan maka efeknya akan BURUK.

Tuhan telah menghadiahkan kepada kita masa yang singkat di bumi ini, namun pada masa yang singkat inilah tergantung keabadian.
(Jeremy Taylor)

NIKMAT DAN MANA UJIANNYA

Nikmat dan ujian keduanya datang setiap hari, setiap waktu setiap jam, setiap menit bahkan setiap detik datang silih berganti, tapi keduanya datang bukan tanpa sebab, nikmat dan ujian di hadirkan Tuhan untuk mengetahui seberapa besar kadar rasa syukur seorang hamba kepada Tuhannya ketika nikmat itu datang menghampirinya, dan seberapa besar kadar rasa sabar ketika yang di hadirkan Tuhan adalah ujian buat kita, sebenarnya keduanya bisa jadi ladang ganjaran buat kita, andai saja kita bisa peka dan bijak menyikapinya.
( Jika hidup ini lurus-lurus saja, ujiannya sebelah mana?... )

Tapi terkadang kita kurang siap dengan kedatangan keduanya, apalagi kedatangannya tidak ada pemberitahuan terlebih dulu sebelumnya, ketika nikmat yang di hadirkan ke arah kita, seringkali kita terlalu bahagia, berbesar hati, angkuh, dan lupa diri.
Ingatlah bahwa titipan Tuhan bisa di ambil kapan saja.

Dan ketika ujian yang di hadirkan ke kita, seringkali kita mengeluh, memelas tidak jelas, seolah-olah kita menganggap Tuhan tidak adil dan kita menyalahkanNya,
tapi cobalah tanya, apa mungkin Tuhan salah?

Jangan hanya bisa menanyakan, nikmat apa saja sih yang mesti kita syukuri, jangan hanya menunggu nikmat yang benar-benar bisa kita rasakan saja, baru kita mau bersyukur, tapi "Terurslah bersyukur ! karena hanya dengan bersyukur membuat nikmat yang ada bisa tetap terjaga dan bisa mengundang nikmat yang akan menjadi bagian kita jadi tidak terhambat dan akan segera tiba.
"Sabarlah dalam ujian !
Karena Tuhan pasti memberikan ujian kepada manusia untuk meningkatkan kelas dan derajat kita di sisiNya.
Jagalah nikmat yang ada dengan bersyukur,
redakanlah ujian yang ada dengan bersabar, keduanya akan jadi pahala jika kita dapat menempatkan sikap dan tindakan kita.
Jangan lengah dengan nikmat yang ada, segeralah syukuri. Jangan menunggu nikmat yang lebih untuk bersyukur tapi jagalah nikmat yang ada dengan terus mensyukurinya.
Makin banyak kesuksesan yg di raih manusia maka makin besar kemungkinan ia akan tinggi hati, dan merasa berkuasa, sedangkan hakikat tujuan hidup manusia adalah menghambakan diri kepada Tuhan.

Ingatlah makna "Alhamdulillah" ketika kita bersyukur, meski syariatnya kita memuji dan berterima kasih kepada manusia tapi hakikatnya kita memuji dan berterima kasih kepada Allah.
SYUKUR ITU IBARAT MAGNET

Tuhan tidak memberikan masalah yang lebih besar dari pada kemampuanmu untuk menyelesaikannya.
Tuhan Maha Mendengar & Tuhan Maha Mengetahui,
mendengar segala do'amu & mengetahui kapan waktu terbaik untuk menjawab semua do'amu.

Jangan bilang kalau kita tidak pernah punya salah, justru mulailah menghitung kesalahan-kesalahan kita, agar kita tahu dari mana kita mulai memperbaikinya, perhatikanlah peringatan-peringatan kecil yang terjadi secara alami dalam hidup kita, tentang tubuh kita atau tentang kejadian-kejadian yang di hadirkan Tuhan sebagai teguran buat kita, tentang usia yang kian bertambah, tentang perkembangan tubuh kita yang perlahan-lahan mulai berubah, jadikan itu sebagai acuan untuk kita mulai berbenah diri dan memperbaiki kualitas pola hidup kita, masa kita kalah sama robot, robot saja bisa di atur-atur dan di perbaiki system kerjanya, masa manusia yang lebih canggih fiturnya, engga bisa.

STAR

Sinar itu hanya akan terpancar dengan terang jika memiliki kekuatan cahaya dari dalam.
Aku harus belajar bagaimana menumbuhkan cahaya itu dari dalam diri agar lebih terang cahaya yang dapat terpancar keluar dan bisa menerangi sekelilingku.

Aku menulis apa yg ku mengerti agar aku mengingatnya dan agar aku bisa belajar melakukannya.
Aku akan belajar lebih peka untuk mensyukuri nikmat apa yg selama ini kurang aku sadari.

Hal terpenting dalam hidup adalah membuat dirimu sendiri bahagia tanpa harus menyakiti orang lain.

"How do you want to be remembered?
How to be remembered?

My Zodiak

Manfa'atkan kesempatan yang ada di hari ini walaupun kecil, karena jika di kerjakan dengan sungguh-sungguh maka akan besar hasilnya.

Mendekat perlahan kepada Allah dengan ketulusan itu jauh lebih baik di banding mendekat dengan berbagai cara tapi bertujuan ingin pujian dari manusia.

Boleh jadi kita termasuk orang2 yg miskin harta tapi jangan sampai kita juga miskin jiwa, meski hartanya banyak tapi jiwanya jadi terus meminta ingin selalu di beri.

Aku terpaku ketika waktu terus melaju, bukan tanpa sebab jika aku mencoba tetap bertahan, bukan karena tak punya kekuatan ketika aku tak bisa berubah, hanya saja terlalu banyak alasan yang terkesan ku buat-buat, banyak sekali pertimbangan yg kerap kali menahan langkahku, entah apa yg menjerat kuat kakiku, bukan berarti aku berhenti melangkah

GOOD BOYS

Aku harus mengerti apa yg kurang ku peka dari wanita sebelum mereka mengatakannya.
Banyak bahasa yg tak tertuang sebagai isyarat untuk menutupi apa yg tidak mau mereka katakan dan meminta kita untuk bisa paham maknanya.
Bahasa isyaratnya lebih lembut dari apapun yg bisa kita tangkap dari luar, maka kita jangan langsung menyimpulkan sesuatu secara terburu-buru tentang wanita yg baru saja beberapa waktu pertemuan kita mengenalnya.
banyak hal yg mungkin saja bisa membuat kita terkejut setelah kita mulai belajar menyelami kedalaman di balik ke anggunannya. mungkin saja itu adalah sesuatu hal yg bisa membuat kita suka atau sebaliknya.
Jangan selalu menggunakan logika untuk memojokannya seolah-olah prialah yg selalu benar, wanita paling tidak suka hal itu karena kebanyakan mereka lebih banyak menggunakan bahasa perasaan di bandingkan logikanya, dia akan lebih suka berbicara dari hati ke hati di banding logika sekali pun itu tentang kebenaran fakta.

CANGKIR DAN KOPI

Dalam sebuah acara reuni, beberapa alumni universitas Berkeley, California, menjumpai dosen kampus mereka waktu dulu. Melihat para alumni membicarakan kesuksesan mereka, profesor tersebut segera ke dapur dan mengambil seteko kopi panas dan beberapa cangkir yang sengaja berbeda-beda. Mulai cangkir yang terbuat dari kristal, kaca, melamin dan plastik.
Profesor tersebut menyuruh para alumni untuk mengambil cangkir dan mengisinya dengan kopi.
Setelah masing-masing alumni sudah mengisi cangkirnya dengan kopi, profesor tersebut berkata:
"Perhatikanlah, bahwa kalian semua memilih cangkir-cangkir yang bagus dan kini yang tersisa hanyalah cangkir-cangkir yang murah dan tidak menarik.
Memilih hal yang terbaik adalah wajar dan manusiawi meski belum tentu kalian butuhkan.
Namun persoalannya ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yang bagus, perasaan kalian mulai terganggu dan kurang nyaman. Kalian secara otomatis melihat cangkir yang di pegang orang lain dan mulai membandingkan cangkir kalian.
pikiran kalian terfokus pada cangkir, padahal yang kalian nikmati bukanlah cangkirnya melainkan kopinya.

"Hidup kita seperti kopi dalam analogi tersebut di atas.
sedangkan cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan dan harta benda yang kita miliki.

Pesan moralnya,
"jangan pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi yang kita nikmati, cangkir bukanlah yang utama, tapi kwalitas kopi, itulah yang terpenting.
kita di anugerahi waktu dan potensi yang sama rata, tinggal tergantung dari diri kita, bagaimana kita memotivasi dan menyikapinya.

"Jangan berpikir bahwa kekayaan yang melimpah, karir yang bagus & pekerjaan yang mapan merupakan jaminan kebahagiaan. Itu konsep yang sangat keliru. Kwalitas hidup kita di tentukan oleh 'apa yang ada di dalam' bukan 'apa yang kelihatan dari luar'.
Apa gunanya kita memiliki segalanya, namun kita tidak pernah merasakan damai, suka cita dan ketentraman di dalam hidup kita? itu sangat menyedihkan, itu sama seperti kita menikmati kopi basi yang di sajikan di sebuah cangkir mewah dan mahal.

"Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkinya tetapi seberapa bagus kwalitas kopinya,
"Kunci menikmati hidup bukanlah seberapa mewah dan melimpah ruahnya harta yang kita punya, tapi seberapa pintar kita memotivasi dan menyikapi hidup jadi lebih indah dan menyenangkan."

RENUNGAN CATATAN AKHIR - Ws RENDRA

Seringkali aku berkata, ketika semua orang memuji miliku,
bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan, bahwa miliku hanyalah titipan, bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya, bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya,
bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya,
bahwa putraku hanyalah titipan-Nya,
Tetapi mengapa aku tidak pernah bertanya:
Untuk apa Tuhan menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan padaku?
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus aku lakukan untuk milik-Nya?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru merasa berat, ketika titipan itu di minta kembali oleh-Nya?
Ketika di minta kembali ku sebut itu sebagai musibah,
ku sebut itu sebagai ujian,
ku sebut itu sebagai petaka,
ku sebut itu dengan panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita.

Ketika aku berdo'a, ku minta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku, padahal Tuhan senantiasa memberikan semua yang aku butuhkan,

Aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil, lebih banyak popularitas, dan ku tolak sakit, ku tolak kemiskinan, seolah-olah semua derita adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika.
Aku rajin beribadah, maka selayaknya derita menjauh dariku dan nikmat dunia kerap harus menghampiriku.

Ku perlakukan Tuhan seolah mitra dagang dan bukan kekasih,
ku minta Tuhan membalas perlakuan baikku.
Dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku,

Tuhan,
padahal tiap hari ku ucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.
"ketika langit dan bumi bertemu, bencana dan keberuntungan sama saja.

(puisi terakhir Ws Rendra dengan judul asli renungan indah yang di tuliskannya di atas ranjang rumah sakit 3 hari sebelum wafat)

Bukankah manusia terlahir tanpa sehelai benang pun menyertainya hingga Tuhan menitipkannya beragam pasilitas yang di butuhkannya.

Bukankah semua yang di miliki manusia adalah titipan dari-Nya,
layakkah aku terus meminta titipan-titipan dari-Mu lebih banyak lagi,
layakkah aku dapat titipan dari-Mu sebanyak yang ku mau,
bijakkah jika aku terus memaksa-Mu menitipkan sesuatu padaku seperti apa saja yang terbaik menurutku, bukan apa yang terbaik menurut-Mu?
Bukankah Engkaulah majikan di dunia ini dan akulah hamba-Mu?
Layakkah aku minta di cukupi segala kebutuhanku, sedangkan banyak sekali perintah dari-Mu aku abaikan?

"Ayo Tuhan. ayolah titipkan padaku ini dan itu lebih banyak lagi, agar aku rajin menyembah-Mu".

Tidakkah itu hanya akan menodai nilai ikhlas di hatiku, pantaskah aku terlalu memaksa-Mu untuk menitipkan apa-apa yang ku mau,
bisakah aku memaksa-Mu? rasanya itu sangat berlebihan dan kelewatan.

MENINGGALKAN GEMERLAP DUNIA DAN MENCELANYA bag.3

Diriwayatkan, pada suatu hari Nabi Isa as. mendapati hujan yang sangat lebat, di sertai guntur dan petir yang menyambar-nyambar, lalu ia mencari suatu tempat untuk berlindung. Dari kejauhan ia melihat suatu kemah, maka ia bergegas menuju kemah itu, dan ternyata di kemah itu terdapat seorang wanita.
Tapi Nabi Isa lebih memilih menjauh daripadanya dan pergi menuju gua yang terdapat di suatu gunung, sementara yang ia datangi adalah tempat berteduhnya seekor harimau. Lalu Ia mengangkatkan kedua tangan pada-Nya seraya berkata:
"Ya Illahi, Engkau telah menjadikan tempat berlindung bagi segala sesuatu, tetapi Engkau tidak menjadikan bagiku suatu tempat berlindung yang aman."
Lalu Allah menurunkan wahyu kepadanya:
"Tempat perlindungan Anda berada di dalam naungan rahmat-Ku. Aku akan mengawinkan Anda pada hari kiamat dengan bidadari yang Aku ciptakan dengan tangan-Ku sendiri. Aku akan membuat pesta pernikahan Anda selama empat ribu tahun, sedangkan sehari daripadanya sama dengan selama usia dunia. Aku perintahkan para pemanggil untuk memanggil dan mengundang hamba-hamba-Ku, mereka semua berteriak memanggil-manggil: "Di mana orang-orang zuhud, hadirilah pesta pernikahan orang zuhud di dunia, yaitu Isa putra Maryam."

Isa bin Maryam berkata: "Kecelakaan besar bagi pemilik dunia, bagaimana ia mati dan meninggalkanya serta apa yang ada di dalamnya yang dia unggul-unggulkan, dia merasa aman dan percaya dengannya, padahal hal itu telah membuatnya hina.

Cerita Motivasi: 4 LILIN

Ada 4 lilin yang menyala, sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi, sehingga terdengarlah percakapan mereka.

Lilin yang pertama berkata:
"Aku adalah iman, sayangnya aku tak berguna lagi, manusia tak mau lagi mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala." begitu selesai bicara tiupan angin memadamkannya.

Lilin yang ke dua berkata:
"Aku adalah damai, namun manusia tak mampu menjagaku, maka lebih baik aku mematikan diriku saja !" demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin pun padam.

Dengan sedih giliran lilin ketiga bicara:
"Aku adalah cinta, aku tak mampu lagi untuk tetap menyala, manusia tidak memandang dan menganggapku berguna, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci lingkungannya." Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah lilin ketiga.
Tanpa terduga...
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar dan melihat ketiga lilin telah padam, hanya tinggal satu lilin yang tersisa, karena takut akan kegelapan itu, sang anak pun berkata: "Ekh, apa yang terjadi? Kalian harus tetap menyala, karena aku takut nantinya hatiku dalam kegelapan.
Lalu ia menangis tersedu-sedu.

Kemudian dengan terharu, lilin keempat berkata:
"Jangan takut, janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat menyalakan ketiga lilin lainnya.
"Akulah HARAPAN."
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil lilin harapan, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya.

Ingatlah !!!
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita, karena selama masih ada harapan, kita masih bisa mengupayakan apapun, jagalah jangan sampai harapan di hati kita sirna, karena tanpa harapan, kita akan enggan mengupayakan apapun... dan masing-masing dari diri kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali iman, damai, cinta dengan HARAPAN di hati kita.

"Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan buat teman-teman semua."

MENINGGALKAN GEMERLAP DUNIA DAN MENCELANYA bag.2

Nabi saw. bersabda: "Barangsiapa yang di pagi-pagi hari masalah keduniaan menjadi urusannya yang terbesar, maka ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun dari Allah, dan Allah menetapkan empat hal dalam hatinya, yaitu:
- Dia senantiasa gelisah tanpa berkesudahan
- Dia tidak pernah terlepas dari kesibukan urusan dunia
- Dia menjadi fakir selamanya tanpa pernah kaya, dan
- Selamanya ia senantiasa dalam hayalan tanpa ada akhirnya.

Abu Hurairah berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda kepadaku:
"Wahai Abu Hurairah maukah Anda aku perlihatkan dunia dan apa yang di dalamnya?"
Aku berkata:
"Ya, baiklah ya Rasulullah."
Lalu Rasulullah memegang tanganku dan membimbingnya menuju ke suatu jurang-jurang yang ada di Madinah. Ternyata jurang itu sebagai tempat sampah, di dalamnya terdapat kepala-kepala manusia, berbagai kotoran, berbagai gombal dan tulang belulang. Beliau bersabda:
"Wahai Abu Hurairah, kepala-kepala itu dahulunya rakus seperti kerakusan Anda, berhayal seperti yang Anda hayalkan. Hari ini, ia menjadi tulang belulang tanpa kulit dan akan hancur menjadi abu.
Yang ini kotoran-kotoran dari berbagai macam makanan yang Anda makan, orang-orang berusaha dengan keras memperebutkan makanan, lalu mereka melemparkannya ke dalam perut dan membuangnya sebagai kotoran yang menjijikan.
Sedangkan yang itu sobekan-sobekan (gombal) pakaian kini hancur berserakan di terpa angin. Sementara yang ini adalah bangkai tulang belulang hewan-hewan kendaraan yang dahulu mereka kendarai untuk menjelajahi berbagai penjuru negeri.
Barangsiapa yang menangisi dunia, maka menangislah."
Abu Hurairah berkata:
"Beberapa saat kami berada di tempat itu, karena tangisan kami semakin keras saja, sebelum kemudian kami pergi meninggalkannya."

Diriwayatkan, ketika Allah menurunkan Adam ke bumi, ia berfirman kepada-Nya : "Putra yang akan hancur dan anak yang akan rusak."

Nabi saw. bersabda: "Dunia terhenti (bergantung) di antara langit dan bumi, sejak Allah menciptakannya, Ia tidak pernah melihat lagi padanya."
Pada hari kiamat dunia berkata: "Ya Tuhanku, pada hari ini, jadikanlah aku bagian paling rendah buat para kekasih-Mu.
Allah berfirman: "Diam, anda tidak ada apa-apanya, hai dunia. Aku tidak merelakan anda buat mereka di dunia, apakah hari ini, Aku akan merelakan anda untuk mereka?"

Diriwayatkan, dalam akhbar tentang Nabi Adam as. , sesungguhnya ketika ia makan syajarah (buah khuldi) isi perutnya menjadi tergerak dan mules hendak mengeluarkan kotoran (berak), yang demikian itu tidak terjadi pada sesuatu pun dari makanan-makanan yang ada di surga kecuali syajarah itu, karena itulah sesungguhnya keduanya (Adam dan Hawa) dilarang untuk memakannya.
Perawi akhbar (hadits) berkata: "Adam menjadi berkeliling di dalam surga. Lalu Allah memerintahkan malaikat agar berkata kepada Adam. Ia berfirman: " katakanlah kepadanya, apa yang Anda inginkan?"
Adam berkata: "Aku ingin membuang kotoran yang terasa sakit di perutku."
Kepada malaikat di katakan: "Katakanlah kepada Adam, di manakah yang ia anggap pantas untuk membuang kotoran di surga-Ku, apakah di atas hamparan permadani, di atas ranjang, di atas sungai-sungai ataukah di bawah naungan pohon-pohon? apakah Anda melihat di sana ada tempat yang pantas untuk membuang kotoran?" karena itu ia lalu di turunkan ke bumi.

Nabi saw. bersabda: "Pada hari kiamat akan datang segolongan kaum, amal mereka seperti gunung-gunung Thaihamah, tetapi mereka di perintahkan ke neraka."
Para sahabat bertanya:
"Ya Rasulullah, apakah mereka itu, orang-orang yang melakukan shalat?"
Beliau bersabda: "Ya, mereka itu orang-orang yang melakukan shalat, berpuasa, dan menyempatkan tidur sebentar di waktu malam, tetapi ketika terlihat oleh mereka sesuatu dari dunia, mereka melompat bergegas untuk mendapatkannya."

Nabi saw. bersabda dalam sebagian khutbahnya: "Sesungguhnya dunia di ciptakan untuk Anda, sementara Anda di ciptakan untuk akhirat. Demi Tuhan yang menguasai diriku, pasca kematian tak ada seorang pun yang dapat mengajukan udzur (alasan) dan tidak ada lagi negeri sebagai tempat, kecuali surga dan neraka."

Nabi isa berkata: "Cinta dunia dan akhirat tidak akan dapat berjalan lurus seiring di dalam hati seorang mukmin, sebagaimana air dan api yang tak akan lurus dan berkumpul dalam satu tempat.
Diriwayatkan, bahwa Jibril berkata kepada Nuh: "Wahai Nabi yang paling panjang umurnya, apa yang Anda dapatkan tentang dunia?"
Nuh berkata: "Aku mendapatinya bagaikan suatu rumah yang berpintu dua, aku masuk melalui satu pintu lalu keluar melalui pintu yang satunya."

Nabi saw. bersabda: "Takutlah Anda dari dunia, karena ia lebih bisa menyihir daripada Harut dan Marut."
Diriwayatkan dari Hasan, ia berkata, bahwa pada suatu hari Rasulullah saw. keluar pada para sahabatnya, lalu beliau bersabda: "Adakah salah seorang di antara kalian yang ingin kebutaannya dihilangkan Allah, lalu Ia menjadikannya dapat melihat? Perhatikanlah, sesungguhnya barangsiapa mencintai dunia dan panjang angan-angan dalam hidupnya, maka berarti Allah telah membutakan hatinya menurut kadar keterlenaannya terhadap dunia.

"Sementara barangsiapa yang berlaku zuhud di dunia dan pendek angan-angannya, maka Allah akan memberinya ilmu dengan tanpa melalui proses belajar dan Allah akan memberinya petunjuk tanpa melalui bimbingan.
Hanya saja akan datang setelah anda suatu kaum yang tak dapat menegakkan keluasaannya kecuali dengan jalan pembunuhan dan pemaksaan serta kesewenang-wenangan, tidak pula ada orang yang kaya, melainkan ia sombong dan kikir, tidak juga kecintaan di hatinya melainkan selalu di iringi dengan memperturutkan kesenangan hawa nafsu.
Barang siapa di antara kalian yang menjumpai zaman seperti itu, sedangkan ada orang yang bersabar dengan kemiskinannya, padahal seandainya ia mau, ia dapat berbuat sesuatu untuk menjadi kaya, tetapi hal itu tidak ia lakukan demi keridhaan Allah, maka orang seperti ini, akan di beri pahala oleh Allah sebanyak pahala lima puluh orang yang benar (As-Shiddiiq).

ANTARA MENINGGALKAN DUNIA DAN MENCELANYA

Diriwayatkan, bahwa suatu ketika Rasulullah saw. berjalan melewati suatu tempat, beliau melihat bangkai kambing, lalu beliau bersabda :
"Tahukah Anda sesungguhnya kambing ini menjadi begitu hina bagi pemiliknya."
Mereka berkata:
"karena kehinaannya itu, maka ia di buang oleh pemiliknya."
Beliau bersabda:
"Demi Tuhan yang menguasai diriku, sungguh dunia ini lebih hina dalam pandangan Allah, dari pada kehinaan bangkai kambing itu dalam pandangan pemiliknya. Seandainya dunia ini dapat menyamai (sebanding) dengan satu sayap nyamuk, tentu orang kafir tidak akan dapat meminum air, walaupun hanya seteguk."
Nabi saw. bersabda:
"Addun'yaa siznul mu'mini wa zannatul kaafiri."
Artinya:
"Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir."

Nabi saw. juga bersabda: "Dunia itu terlaknat, demikian juga yang ada di dalamnya, kecuali sebagian daripadanya yang di nafkahkan karena Allah."
Abu Musa Al-Asy'ari berkata, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa yang lebih mencintai dunia, tentu ia membahayakan bagi akhiratnya, dan barangsiapa yang lebih mencintai akhiratnya, maka ia membahayakan dunianya. Maka utamakanlah yang abadi atas yang akan binasa."

Rasulullah saw. juga bersabda: "Cinta dunia adalah pangkal dari segala kesalahan."
Zaid bin Arqam berkata, suatu ketika kami bersama Abu Bakar, dia menyerukan untuk di bawakan air dan madu. Ketika minuman itu mendekati mulutnya hendak di minumnya, ia menangis sehingga para sahabat yang lain juga ikut menangis. Saat mereka telah diam, Abu Bakar masih tetap menangis. Sesaat kemudian ia kembali hendak meminumnya, tetapi ia kembali menangis. Sehingga mereka menganggap bahwa mereka tidak akan dapat menyelesaikan permasalahannya."
Zaid berkata: "Kemudian Abu Bakar mengusap air mata kedua matanya. Lalu mereka bertanya: "Wahai Khalifah Rasulullah saw. apa yang membuat Anda menangis?" ia menjawab: "Suatu ketika aku bersama Rasulullah saw. aku melihat beliau mendorong-dorong sesuatu agar menjauh dari beliau, padahal aku tidak melihat seorangpun bersama beliau. Lalu aku bertanya: "Ya Rasulullah, apa yang Anda dorong dari diri Anda?"
Beliau bersabda: "Ini dia dunia, menjelma dan mendekat padaku, maka aku berkata kepadanya, menyingkirlah dariku. Setelah menjauh ia kembali dan berkata: "Anda memang dapat terlepas dari aku, tetapi orang yang datang setelah Anda tidak akan dapat terlepas dariku."
Lalu Nabi saw. bersabda: "Sungguh heran dan sangat mengherankan orang yang membenarkan perkampungan keabdadian (akhirat), tetapi ia berusaha demi kepentingan perkampungan (dunia) yang tidak lain hanyalah tipuan belaka.
Diriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah saw. berhenti di dekat tempat sampah, beliau bersabda: "Marilah kita perhatikan dunia."
Lalu beliau mengambil sepotong kain gombal dan tulang yang telah hancur dari tempat sampah itu, lalu beliau bersabda: "Inilah dunia.
Ini merupakan petunjuk bahwa semua perhiasan dunia akan menjadi gombal (sampah) ini, dan jasad-jasad yang Anda lihat itu akan menjadi hancur seperti tulang-tulang yang hancur ini.
Nabi saw. bersabda: "Sesungguhnya dunia itu hijau dan manis. Sementara Allah menjadikan Anda sebagai penguasa di dalamnya. Dia Maha Melihat apa yang Anda perbuat. Ketika Allah melapangkan dunia bagi kaum Bani Israil, mereka menjadi tersesat dalam kebingungan dan terlena dalam perhiasan, dengan wanita, aneka aroma keharuman dan keindahan pakaian.

Nabi Isa as. berkata: "Janganlah Anda memposisikan dunia sebagai Tuhan, sehingga Anda akan di perbudak olehnya. Simpanlah harta kekayaan yang Anda miliki di sisi Tuhan yang tidak akan menyia-nyiakannya, dan tidak akan membuat Anda rugi, karena Tuhan tidak sedikitpun membutuhkan amal kebaikan dari hamba-hambanya, sebab kebaikan yang kita lakukan semata-mata untuk kita sendiri.
Karena pemilik gudang simpanan kekayaan di dunia, dia senantiasa dihantui perasaan ketakutan dan kecemasan akan bahaya dan kehilangan yang akan menghancurkannya.
Sementara orang yang menyimpan harta kekayaannya dalam gudang di sisi Allah swt. Maka ia tidak akan di landa perasaan takut akan bahaya."
Nabi Isa juga berkata: "Wahai orang-orang khawariyyin, sesungguhnya aku telah menekuk dan menutupkan dunia pada mukanya, maka janganlah Anda membangunkannya lagi sepeninggalku. Sesungguhnya kotoran dunia, bila berlaku durhaka di dalamnya, dan termasuk kotoran dunia juga itu ialah bahwa "kebahagiaan akhirat tidak akan dapat di capai kecuali dengan meninggalkannya.
Perhatikan, janganlah Anda terpedaya oleh gemerlapnya.
Ketahuilah, bahwa pangkal dari segala kesalahan adalah cinta dunia. Betapa banyak kesenangan syahwat sesaat, membuat kesengsaraan yang berkepanjangan para pelakunya."

Nabi Isa juga berkata: "Dunia telah di bentangkan bagi Anda dan Anda duduk di atas punggungnya, maka janganlah Anda berebutan kekuasaan dan wanita di dalamnya. Dan janganlah pula Anda memperebutkan kekuasaan di dunia dari mereka, karena mereka tidak akan menawarkan urusan dunia yang Anda perebutkan.

Adapun mengenai wanita, maka hendaklah Anda takut kepada wanita dengan jalan berpuasa dan shalat.
Nabi Isa juga berkata: "Dunia bisa berpotensi sebagai pencari dan berpotensi sebagai yang di cari.
Bagi orang yang mencari akhirat, maka ia akan di cari oleh dunia, sehingga orang itu dapat terpenuhi rizkinya di dunia. Sementara orang yang mencari dunia, maka akhirat akan mengejarnya hingga lehernya tercekik oleh kedatangan maut.
Musa bin Yasar berkata, sesungguhnya Nabi saw. bersabda: "Allah swt. tidak menciptakan suatu makhluk yang paling Ia benci selain dari pada dunia. Karena sejak Ia menciptakanya, Ia tidak pernah melihat kepadanya."

"Di riwayatkan bahwa suatu ketika Nabi Sulaiman bin Daud melewati barisan umatnya, burung-burung menaunginya, sementara jin dan manusia mengikuti di samping kanan dan kirinya. Ketika ia melewati seorang abid dari kalangan Bani israil, ia berkata kepadanya: "Wahai putra Daud, sesungguhnya Allah telah menganugerahkan kepada Anda kerajaan yang sangat besar."
Nabi Sulaiman mendengar perkataan seorang abid itu, lalu ia berkata: "Sungguh sebuah bacaan tasbih yang di ucapkan seorang mukmin, itu lebih baik daripada apa yang di berikan kepada putra Daud.
Karena kerajaan yang di berikan kepada putra Daud akan lenyap, sementara satu tasbih itu akan tetap abadi."
Nabi saw. bersabda: "Memperbanyak harta benda membuat Anda lalai.
Anak Adam berkata, hartaku, hartaku. Padahal tidaklah ada bagi Anda dari harta yang Anda miliki itu, kecuali apa yang telah Anda makan yang kini telah hancur; apa yang Anda pakai yang kini telah usang; dan apa yang telah Anda sedekahkan dan yang terakhir inilah yang kekal bagi Anda."
Nabi saw. juga bersabda: "Dunia adalah rumah bagi orang yang tidak memiliki rumah, harta bagi orang yang tidak memiliki harta, tempat berkumpul dan berebutnya orang-orang yang tidak berakal, ajang kedurhakaan dan kedengkian bagi orang-orang yang tidak berilmu dan tidak memiliki kecerdasan, serta tempat berusaha orang-orang yang tidak memiliki keyakinan."

ANTARA KURSY, ARASY DAN MALAIKAT MUQARRABIN SERTA RIZKI DAN TAWAKKAL

Allah swt. berfirman:
"Wasi'a kursyiyuhus samaawaati walardho."
Artinya:
"kursy Allah meliputi langit dan bumi." (QS. Al-Baqarah: 255)

Ada yg berpendapat bahwa kursy di sini, merupakan bentuk ungkapan majaz dari ilmu Allah. Ada pula yang berpendapat bahwa kursy itu sebagai bentuk kiasan dari kerajaan-Nya dan ada pula yang menyatakan bahwa ia merupakan falak (rotasi) sebagaimana yang telah di ketahui.

Di riwayatkan dari Ali Karomallahu wajhah bahwa kursy itu berupa permata lukluk, mengenai panjangnya tidak ada yang mengetahui kecuali Allah.
Dalam suatu hadits yang lain di sebutkan bahwa tujuh langit dan tujuh bumi bila di bandingkan dengan kursy, bagaikan bola di padang nan luas. Ibnu Majah meriwayatkan, sesungguhnya langit-langit itu berada di dalam kursy, sementara kursy berada di depan arasy.

Diriwayatkan dari ikrimah, ia berkata: "Matahari adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian nur (cahaya) kursy. Sedangkan arasy adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian nur dari cahaya-cahaya as-sutuur (skat-skat penghalang), yakni al-hijab (tirai penghalang).

Terdapat keterangan bahwa nur dari setiap hijab itu sejauh perjalanan lima ratus tahun. Seandainya tidak begitu, maka para pemikul akan terbakar oleh cahayanya. Arasy merupakan jisim, suatu bentuk cahaya al-'ulwiy (tinggi) yang berada di atas kursy. Jadi Arasy bukanlah kursy. Berbeda dengan pendapat Hasan Basri. Ada yang berpendapat bahwa arasy itu dari yaqut merah. Pendapat lain menyatakannya, dari mutiara putih, dan ada pula yang menyatakannya, dari cahaya. Yang Terbaik adalah menghindari untuk menyatakan hakekatnya secara pasti, karena yang tahu secara pasti hanyalah Allah.
Menurut ahli falak, mereka menyatakannya sebagai sembilan falak dan falak yang tertinggi (al-falakul a'laa), falaknya seluruh falak (falakul aflak) serta falakul athlas, yakni yang bersih dari bintang-bintang. Karena semua bintang-bintang menurut ahli astronomi kuno berada pada falak yang ke delapan, mereka menamakannya dengan falakul buruj (rotasi bintang-bintang).

Tetapi menurut ahli syara' yang di maksudkan dengan kursy dan arasy adalah atap yang menaungi seluruh makhluk (saqful makhluqat), tak ada sesuatupun yang keluar dari daerahnya. Ia merupakan titik kulminasi penguasaan ilmu para hamba, tidak lagi ada medan yang dapat di capai di baliknya dan tidak pula seorang ilmuan peneliti yang dapat mencapai apa yang ada di atasnya.
Allah swt berfirman:
"Fa'in tawallau faqul hasbiyallahu laa ilaaha illaa hua; alaihi tawakkaltu wahua rabbul arsyil adziim."

Artinya:
"Jika mereka berpaling (dari keimanan) maka katakanlah : Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. hanya kepada-Nya aku bertawakkal, dan Dialah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung."
(At- Taubah : 129)

Allah menyifatinya (Arasy) sebagai sesuatu yang besar (al-'azhim), karena ia memang makhluk yang paling besar. Rasulullah saw. benar-benar telah membuktikan ketawakkalannya, sebagaimana yang di perintahkan.
karenanya, di dalam Taurat dan kitab yang lainnya beliau dinamakan sebagai al-mutawakkil. Mengapa? Karena tawakkal merupakan salah satu dari cabang tauhid dan ma'rifat.
sedangkan beliau adalah penghulu dari seluruh ahli tauhid dan tokoh sentral dari orang-orang yang ma'rifat. tawakal bukan berarti menegaskan untuk menangkap fenomem-fenomema yang terjadi, lalu mengelolanya dan mencari solusinya yang terbaik, seperti yang sering kali di salah artikan, akan tetapi menangkap fenomena dan mengamati sebab-sebab itu juga di perintahkan.

Ada seorang badui berkata kepada Nabi saw. : "Apakah aku harus mengikat tali untaku ataukah aku biarkan tanpa di ikat lalu aku bertawakkal? "Beliau bersabda: "Tambatkanlah dengan tali pengikatnya, lalu bertawakkallah."
Nabi bersabda: "Seandainya Anda bertawakkal kepada Allah dengan sungguh-sungguh, tentu Anda akan di beri rizki oleh Allah, sebagaimana Allah memberi rizki kepada burung-burung, yang berangkat pagi-pagi dengan perut kosong dan sorenya ia kembali dengan perut kenyang ."Melalui sabdanya itu, beliau mengisyaratkan adanya sebab, burung itu baru kenyang setelah ia kembali di sore hari. Keberangkatannya pagi-pagi hari merupakan sebab dari akibat yang di dapatkannya di sore hari, yaitu kenyang.

HIKAYAT:
Suatu ketika Ibrahim bin Adhan bertemu Syaqiq Al-Bulkhi di Makkah, lalu Ibrahim berkata kepadanya:
"Apa yang membuat Anda sampai di tempat ini, dengan kondisi begini?"
Syaqiq pun menjawab:
"Ketika aku berjalan melewati suatu padang ke padang yang lain yang sangat luas, aku melihat seekor burung yang patah kedua sayapnya, berdiam diri tak berdaya di tengah padang itu.
Aku memperhatikannya, karena ingin mengetahui dari mana ia mendapatkan rizki sebagai makanannya.
Maka aku duduk tidak jauh darinya, tiba-tiba aku melihat seekor burung datang dengan membawa belalang di paruhnya, lalu ia menyiapkan pada paruh burung yang patah kedua sayapnya itu.
Lalu aku berkata pada diriku sendiri: "Betapa burung yang tidak berdaya itu mendapatkan rizki, melalui burung lain yang datang dengan membawakan rizki untuknya, atas KeMaha Murahan Tuhan.
Maka Tuhan Yang Maha Pemurah itu, tentu akan memberikan rizki kepadaku atas kemaha kuasaan-Nya, di manapun aku berada.
Itulah sebabnya maka aku meninggalkan pekerjaanku, lalu menyibukkan diri hanya untuk beribadah di tempat ini."

Ibrahim berkata: "Mengapa Anda tidak menjadikan diri Anda seperti burung sehat yang datang membawakan makanan kepada burung yang cacat dan tidak berdaya itu, sehingga anda menjadi orang yang lebih baik? Tidakkah Anda mendengar Nabi saw. bersabda:
"Alyadul ulyaa khoirum minal yadis suflaa."
Artinya:
"Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah."

Di antara tanda orang yang beriman ialah mencari dan memilih yang lebih tinggi dari dua derajat, dari segala persoalan yang di hadapinya,
sehingga ia dapat mencapai tempat dan kedudukan yang terbaik." Lalu syaqiq Al-Bulki memegang tangan Ibrahim bin Adham dan menciumnya.
Ia berkata : "Anda adalah guru kami, wahai Abi Ishaq."

Ketika manusia menjalankan sebab-sebab, maka janganlah ia hanya memandang pada sebab-sebab itu saja dan berhenti di situ, tetapi hendaknya ia menjadikan sasaran strategis dan memfokuskan tujuannya kepada Tuhan. Seperti seorang peminta-minta yang mengulurkan tangannya sambil memegang wadah, hendaklah ia tidak memusatkan perhatiannya pada wadah yang di pegangnya, tetapi pada orang yang akan memberinya.
Di sebutkan dalam suatu hadits:
BAHWA BARANGSIAPA YANG INGIN MENJADI ORANG YANG PALING KAYA, MAKA HENDAKLAH IA LEBIH YAKIN DAN PERCAYA PADA APA YANG ADA DI SISI ALLAH DARIPADA APA YANG ADA DI TANGANNYA (YANG DI MILIKINYA).

FAEDAH:
Ibnu Abbas berkata: "Setelah Allah menciptakan para malaikat pemikul arasy, Allah berfirman kepada mereka: Pikullah Arasy-Ku." tetapi mereka tidak kuat. Lalu Allah menjadikan setiap malaikat dari mereka dengan memiliki kekuatan seperti kekuatan malaikat yang ada di semua langit tujuh.
Lalu Allah berfirman kepada mereka: "Pikullah arasy-Ku.'
tetapi mereka belum juga mampu. Lalu Allah menjadikan setiap satu malaikat dari mereka dengan memiliki kemampuan selururh para malaikat langit dan seluruh makhluk yang ada di bumi.
Kemudia Allah berfirman kepada mereka: "Pikulah Arasy-Ku."
Tetapi mereka tetap juga belum mampu.
Allah berfirman kepada mereka: "Bacalah; 'laa haula walaa quwwata illaa billaah'.
Setelah mereka mengucapkan kalimat hauqalah tersebut, mereka menjadi mampu untuk memikul arasy, tetapi kaki-kaki mereka terbenam menancap sampai pada bumi yang ke tujuh, terus melesak seperti kecepatan kekuatan angin, sampai menembus dasar bumi sehingga kakinya tidak memiliki pijakan lagi, mereka pun jadi bergelantungan berpegangan pada arasy.
Karenanya mereka terus mengucapkan kalimah hauqalah tersebut, dan tidak berani bermain-main dalam mengucapkannya, karena takut mereka akan terjatuh, sementara mereka sedang memikul arasy.
Dengan demikian para malaikat pemikul arasy itu memikulnya dan arasy pun memikul mereka (saling tarik menarik), masing-masing menanggung beban berat atas kekuasaan Allah swt.

Di riwayatkan, barangsiapa yang mengucapkan di waktu pagi dan sore:

"Hasbiyallaahu laa illaaha illa huwa 'alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul 'arsyil azhiimi."

sebanyak-banyaknya, dengan khusyu dan ikhlas. Maka Allah akan memberikan kecukupan (memenuhi) apa yang di cita-citakan. Menurut riwayat lain, Allah akan memenuhi dan mencukupi apa yang di inginkan, baik mengenai urusan akhirat maupun dunia.

'UZLAH DAN DAMPAK POSITIFNYA

Yang saya maksudkan dengan 'uzlah (pengasingan diri) di sini adalah ber-'uzlah dari segala bentuk kejahatan, dan kemubahan yang berlebihan. Ber-'uzlah seperti akan membuat dada menjadi lapang dan mengikis semua kesedihan.
Ibnu Taimiyyah mengatakan, "ada keharusan bagi hamba untuk melakukan 'uzlah agar dapat beribadah kepada Allah, berdzikir kepada-Nya, melakukan muhasabah terhadap dirinya, berdo'a kepada-Nya, meminta ampunan-Nya, menjauhi tindakan-tindakan yang jelek, dan lain sebagainya.

Dalam kitab Shaidul khathir, Ibnu Al-Jauzi telah menuliskan tiga pasal yang ringkasannya demikian: "Saya tidak melihat dan mendengar manfaat yang lebih besar daripada 'uzlah. Karena 'uzlah adalah sebuah ketenangan, sebuah keagungan, sebuah kemuliaan, sebuah tindakan untuk menjauhkan diri dari keburukan dan kejahatan, sebuah kiat menjaga kehormatan dan waktu, sebuah cara untuk menjaga usia, sebuah tindakan untuk menjauhkan diri dari orang-orang yang mendengki, sebuah perenungan tentang akhirat sebuah persiapan untuk bertemu Allah, sebuah pemusatan jiwa raga untuk melakukan ketaatan, sebuah pemberdayaan nalar terhadap hal-hal yang bermanfaat, dan sebuah eksplorasi terhadap nilai dan hukum dari nash-nash yang ada."
Pada bahasan sebelumnya telah saya katakan bahwa dalam 'uzlah itu terdapat sebuah kemuliaan yang hanya di ketahui oleh Allah saja.
Dalam ber-'uzlah terjadi pengembangan daya berpikir, pencapaian pada sebuah hasil pemikiran, penerang kalbu, dan penyelamatan kehormatan. Di samping itu, dalam ber-"uzlah ada banyak pahala yang di dapatkan, ada usaha untuk menjauhkan diri dari kemungkaran, ada pemberdayaan jiwa untuk selalu melakukan ketaatan, ada waktu untuk mengingat Sang Maha Pengasih, ada usaha untuk menjauhi hal-hal yang melenakan dan menyita waktu, ada upaya untuk lari menjauh dari fitnah, ada usaha untuk menjauh dari kepungan musuh, ada kesempatan untuk tidak mencela orang lain, ada pemenuhan hak-hak, ada kesempatan untuk sembunyi dari orang sombong, dan ada kesempatan untuk bersabar terhadap orang yang bodoh."

Dalam 'uzlah juga terdapat tabir untuk menutupi aurat; yakni aurat berupa aurat lisan, kesalahan melangkah, penyimpangan pikiran, dan kecenderungan jiwa yang jahat.
'uzlah merupakan hijab untuk menutupi wajah-wajah dengan kebaikan, cangkang untuk menyembunyikan mutiara-mutiara keutamaan, dan lengan baju untuk membungkus tangan-tangan kebaikan. Alangkah indahnya ber-'uzlah dengan buku; karena orang dapat menambah usia, dapat mengulur kematian, dapat meraih kenikmatan dalam kesendirian, dapat mengembara menuju ketaatan, dan dapat berjalan-jalan dalam perenungan.

Dalam 'uzlah Anda akan dapatkan perenungan, penghayatan, tafakkur, dan tadabbur. Pada saat ber-'uzlah Anda akan dapat menyelami makna-makna, menangkap butiran-butiran nilai, merenungkan tujuah hidup, dan membangun menara ide serta pemikiran.

Pada saat ber-'uzlah ruh berada dalam kegembiraan, hati dalam kebahagiaan terbesar, dan nurani berada dalam perburuan nilai-nilai.

Jangan riya' pada waktu ber-'uzlah, sebab hanya Allah yang dapat melihat arah gerak hati Anda. Dan, jangan perdengarkan pembicaraan 'uzlah Anda kepada sesama, sebab hanya Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat yang mendengar.

Semua orang besar menyirami 'tanaman' kemuliaan mereka dengan 'air 'uzlah sampai mereka bisa tegak berdiri. Selanjutnya, tumbuhlah pohon keagungan mereka dan menghasilkan buahnya yang bisa di petik setiap saat dengan izin Rabb-nya.
Ahmad ibn Khalil al-hanbali berkata:

Siapa mengiginkan kemuliaan dan ketenangan dari kesedihan panjang melelahkan,
Ia harus menyendiri dan rela dengan yang sedikit saja,
Bagaimana seseorang akan jadi bersih, jika ia hidup dari yang kotor,
Antara fitnah, celaan para penipu,
dan bujukan kata manis orang-orang pandir,
di tengah-tengah para penghasut dan kekerdilan orang-orang kikir,
Ah, menyesal aku mengenal orang,
menyesal harus mengenal jalan hidupnya."

Qadhi Ahmad ibn Abdul Aziz al-Jurjani berkata:

"Tak pernah ku nikmati manisnya hidup,
hingga teman dudukku rumah dan buku.
Tak ada yang lebih mulia daripada ilmu,
karenanya aku mencarinya untuk teman akrab.
Kehinaan itu ada karena pergaulan bebas,
tinggalkanlah mereka dan hiduplah dengan mulia."

Penyair yang lain berkata,

"Aku diam dalam kesendirian dan tinggal dalam rumahku,
ada rasa tentram, dan tumbuh berkembang kebahagiaanku.
Ku putuskan hubunganku dengan sesama, dan aku tidak peduli apakah pasukan telah berangkat,
atau panglima telah menunggang kudanya."

Al-Humaydi Al-Muhaddats berkata:

Pertemuan dengan manusia tak akan mendatangkan faedah apa-apa,
kecuali hanya menambah pembicaraan yang tak tertata,
Kurangilah intensitas bertemu dengan mereka
selain untuk menuntut ilmu atau melakukan kebaikan,
"mereka berkata, bagaimana keadaanmu, ku jawab, baik
satu kebutuhan terpenuhi dan yang lainnya tidak,
jika kesedihan telah menyesakan dada,
saya katakan, semoga akan datang satu hari dengan bantuan,
Temanku adalah kesunyian, sahabat jiwaku adalah buku-buku,
sedangkan kekasihku adalah lentera malam."

ASAL ADA KEMAUAN, ALLAH PASTI MENGANTAR KITA

Sebenarnya setiap amalan do'a yang kita lakukan tergantung dari niat kita, sebagaimana bunyi sebuah hadits : "inna mal a'malu bin niat", " sesungguhnya setiap amalan tergantung dari niatnya.
Allah pasti mengantar amalan apa yang kita niatkan, jika amalan itu untuk memimita agar di tambahkan rizky, maka Allah akan mengantarnya, jika amalan itu untuk kenaikan pangkat, kedudukan, jabatan dan lain-lain, Allah pun akan mengantar apa yang jadi niatan kita.
tergantung dari kitanya, apakah kita punya kemauan dan tekad yang kuat atau tidak untuk di antar oleh Allah dalam mencapai apa yang kita niatkan?
sampai di manakah kesungguhan kita mengupayakan apa yang kita niatkan.

ABOUT ME

Aku akan buat hidupku jadi mudah dan menyenangkan, ku awali semua keadaan dengan senyuman, tak peduli orang syirik atau benci sekalipun, aku harus hilangkan beban yang hanya akan menghambat kreativitasku, aku harus tetap optimis menyikapinya, karena kebencian hanya akan membuat penghuni-penghuni langit dan tanah dunia akan menyumpahi keburukan terjadi padaku, terlebih kebencian itu hanya akan membuat murka Tuhan akan terus menjadi bayangan kelam dalam hidupku, jadi aku harus berusaha mengikisnya dan membuangnya jauh-jauh.
Turunkan selalu tensi hati, karena tak akan pernah ada Ridho Tuhan dalam keangkuhan.
Lagi pula aku yakin Tuhan tak pernah tidur sedetikpun, dan Tuhan Maha Adil dalam pembalasan setiap amalan.
Jadi buat apa aku berpikir buruk dan mendo'akan keburukan buat orang yang berlaku kurang baik padaku, karena itu hanya akan membuat musibah itu berbalik padaku.

Ingatlah, malaikat maut bisa datang menjemput kematian orang-orang jahat dengan wujud yang sangat menyeramkan. Nabi Musa saja sampai pingsan ketika ia meminta di perlihatkan wujud malaikat kematian ketika menjemput orang-orang durhaka, sampai-sampai Nabi Musa berkata:
"Sungguh, jika Anda datang dengan wujud seperti tadi, aku yakin mereka akan mati sebelum Anda mencabut nyawanya.
jadi,
"Senyum akan menjadi awal paling indah, untuk mengawali dan mengatasi segalanya."
kita mungkin tidak akan bisa merubah sikap sinis seorang terhadap kita yang membuat kita bete berat, jadi mulailah belajar merubah cara kita menyikapinya tetap lebih baik dan buanglah ego dan emosi, nanti juga akan malu sendiri. katakanlah ini di hati: sekarang aku sudah kebal ocehan dan cemoohan.

Fokus :
hilangkan beragam warna yang terlintas di pikiran dan pusatkan seluruh perhatian ke satu arah saja.
Tujukan semua cabang pemikiran pada satu titik tenang. Giringlah menjadi satu kesatuan utuh dalam skala ketenangan yang kian membesar dari dalam diri.

Dengan membiasakan fokus pemikiran yang terkendali dan terarah maka akan menghasilkan kinerja yang lebih tepat.

IKHLAS

Kalau kita berdoa karena selain Allah do'a itu akan melayang-layang di udara dan tidak sampai ke hadirat Allah, do'a itu akan sampai kepada apa yang kita niatkan.
Jadi wajar saja kalau ijabah do'anya kurang berkah dan doa kita tidak di kabulkan Allah,
seperti halnya kita mengirim surat, surat itu hanya akan datang kepada tujuan yang tertulis di sampul suratnya.

Makanya penting sekali memeriksa tujuan surat yang akan di kirim harus benar-benar jelas supaya surat yang kita kirim benar-benar sampai ke tempat yang di tuju, begitu pun niat ibadah kita harus benar-benar jelas tujuannya, supaya ibadah itu sampai dan tidak salah arah.

Jika ibadah kita niatnya hanya karena ingin di puji dan di bilang baik saja, kayanya murah banget, cuma pengen dapat kata-kata "kamu baik" kita menukar keikhlasan kita dengan pujian itu.
Padahal ganjaran keikhlasan jauh lebih berharga dari pada hanya sekedar ingin di bilang baik.

Ria, ingin di puji, pamer dan sombong, adalah penyakit yang menutupi cahaya keikhlasan hati kita,
kesombongan tidak pernah memasuki hati seseoran tanpa mengakibatkan penurunan derajat pikirannya setara dengan meningkatnya jumblah kesombongan di dalam hatinya.

Kalau niat kita benar-benar karena Allah, ganjaran niat kita tidak akan berkurang karena cemo'ohan dan tidak akan bertambah karena pujian.
Jadi itulah mengapa kita perlu meluruskan niat terlebih dulu sebelum melakukan sesuatu.

Kesulitan mungkin menyentuh orang-orang yang beriman tetapi kesulitan itu tidak akan mempengaruhi orang-orang yang berdzikir.

Jika ketulusan hatimu untuk tunduk dalam beribadah mampu mencapai ridho Allah maka dunia dan segala isinya akan tunduk padamu.

Jika penerang jiwa yang menuju jalan ke syurga padam, apa mungkin kita bisa selamat sampai di sana?

kesuksesan terbesar yaitu ketika hati kita di tuntun dengan hidayah-Nya,
diberi kekuatan dengan taufik-Nya,
di beri berkah dengan ridho-Nya.

TIPS : KIAT-KIAT MEMPERTAJAM INTUISI ANDA (bisikan hati)

Sesekali waktu anda pasti pernah secara tiba-tiba mempunyai perasaan tidak enak, seperti akan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, sesuatu yang tidak bisa tergambarkan atau bisa di gambarkan walaupun hanya samar-samar. Perasaan seperti itu adalah intuisi atau dalam bahasa sehari-hari di sebut firasat.

Sebagian orang ada yang membedakan antara intuisi dan indera keenam (sixth senses) terutama hubungannya dengan dunia supranatural. Tapi ada yang menganggap keduanya sama, kalau menghubungkannya dengan dunia nyata.
Namun ke duanya sama-sama menggunakan ketajaman rasa (feeling). Jadi kiat-kiat di bawah ini juga bisa di gunakan untuk memperkuat indera keenam (sixth senses) anda.

Intuisi Anda adalah sebuah jalan pintas untuk mencapai produkutivitas, mencapai pengertian yang mendalam, pengetahuan, inovasi dan ketepatan dalam mengambil keputusan.
Jadi bagaimanakah mengeksplor intuisi agar bisa bekerja untuk Anda?

ANDA MEMPUNYAI KEMAMPUAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH DENGAN SEKETIKA

Pernahkah Anda melihat suatu masalah dan kemudian mengenal penyebab utama sekaligus solusinya-dengan seketika-tanpa penelitian terlebih dahulu?
Sebetulnya manusia telah di berikan bakat oleh Tuhan untuk mencurigai suara hatinya yang dalam. Dan seringkali dengan pembuktian secara empiris intuisi Anda ternyata benar.

Anda mempunyai kemampuan untuk memecahkan permasalahan dengan seketika jika Anda mempercayai diri sendiri. Kita semua pasti seperti itu, namun seringkali peringatan itu tidak datang lagi, kenapa? Seringkali kita mengabaikannya dan menganggap itu adalah hal yang biasa, lalu bagaimanakah caranya kita mengeksploitasi kekuatan batin itu-yakni suara batin yang mengabaikan semua kebohongan, manipulasi dan tipuan, serta mengatakan kepada kita hal yang sebenarnya?

Enam langkah untuk mempertajam intuisi adalah :

1. Pergunakanlah Empati Kita Sesering Mungkin

Bayangkan diri kita berada dalam posisi orang lain, atau dengarkanlah pengalaman-pengalaman orang lain dan rasakan bagaimana mereka merasakannya pada saat itu, lebih baik lagi kalau Anda menerima keluhan-keluhan dan memberikan pertolongan dengan memberikan solusi-solusi, bukan hanya memonitor dan membanding-bandingkan. Rasakanlah penderitaan bathin mereka !
Semakin dalam perasaan Anda terlibat maka akan semakin memperkuat intuisi Anda. Dengan kata lain semua pengalaman buruk orang lain bisa memperkuat intuisi Anda tanpa Anda harus mengalaminya sendiri.

2. Biarkan Diri Anda Merasa Takut Dan Mengalirlah Melewatinya

Anda pasti tidak menyukai rasa takut, bukan? Begitu juga semua orang. Tetapi rasa takut adalah insting dasar yang di berikan Tuhan agar kita bisa survive di dunia ini. Kita harus menyesuaikan diri dengan rasa takut dan menemukan suatu cara untuk menjadikan rasa takut itu sebagai teman kita, bukan sebagai musuh, kecuali jika Anda adalah superman dan sudah bisa melampaui rasa takut itu, Anda harus menemukan suatu cara untuk memanfaatkan kelebihan itu dengan tujuan kebaikan.

Ketakutan menghalangi intuisi, namun ketika di halangi intuisi akan menjadi lebih kuat dengan mengadakan pembalasan atau pemantulan rasa takut itu. Mekanisme ini mirip dengan sistem kekebalan tubuh kita (imun) ketika di suntikan vaksin (virus yang di lumpuhkan).
Oleh sebab itu biarkan diri Anda untuk merasa takut, jangan menahan bagian manapun dari rasa takut, jangan mengubur rasa takut itu dalam-dalam, tapi fokuskan secara langsung bahwa kita berada di atasnya dan mengendalikan rasa takut hingga berakhir, setelah itu Anda akan menjadi lebih kuat dengan lebih banyak kejelasan.
Membiarkan diri Anda untuk merasakan ketakutan akan memperkuat intuisi karena hal itu berarti mengajarkan Anda untuk mendengarkan suara dari lubuk hati dan menerima rasa takut apa adanya, alih-alih bertempur melawannya.

3. Berhubungan Dengan Orang Lain Secara Emosional

Ketika Anda terlibat dengan orang lain, seperti bertatap muka, berbicara di telpon, atau online, cobalah untuk membaca emosi mereka.
Beri nama penekanan ungkapan emosi-emosi mereka. Apakah kedengarannya seperti bunyi marah, berbahagia, penuh harapan, gembira, tertekan atau sedih.
Semakin banyak Anda berhubungan dengan emosi orang lain, maka akan semakin dalam pemahaman Anda akan situasi-situasi sosial dan semakin baik pula intuisi Anda akan berfungsi.

Getar-getar intuisi dan ide-ide abstrak datang dari tempat yang sama di dalam diri kita di mana emosi terbentuk. Sehingga semakin baik Anda membaca dan mengidentifikasi emosi orang lain semakin baik kemampuan Anda menciptakan dan berkomunikasi dengan menggunakan intuisi.
Mengidentifikasi dan memberi nama emosi di dalam diri Anda dan orang lain adalah sebuah latihan yang membutuhkan banyak energi.

4. Hentikan Penilaian-Penilaian Pribadi (judgement)

Ketika Anda menghakimi seseorang atau sesuatu - termasuk diri Anda sendiri - itu bukan intuisi, tapi energi negatif yang menghalangi intuisi.
Ketika Anda mendengar suara kritik di dalam benak anda yang berkata 'dia bodoh', 'dia jahat, aku gemuk', atau 'aku akan kalah', maka berhentilah berkata seperti itu dan berpikirlah : " kenapa aku berpikir seperti itu?"

Ketika Anda mendengar hati berkata menghakimi, suruh dia diam - bukan dengan membenamkannya agar tidak berfungsi - karena dia akan mencari jalan keluar selain itu, tetapi dengan memaksa suatu pertanyaan positif ke dalam kesadaran Anda.
Ketika Anda mendapati diri Anda berpikir : "Aku tidak akan pernah bisa menyelesaikan hal ini", maka segeralah ubah pemikiran itu menjadi : "Bagaimanakah caranya agar aku bisa menyelesaikan hal ini?
Jika Anda sabar dan mau mendengarkan suara hati yang terdalam Anda, hati itu akan berkata bagaimana cara agar Anda bisa menyelesaikannya.

Ketika hati kita menghakimi :
"Itu tidak akan pernah berhasil" maka segera rubah pertanyaan pada diri Anda:
"Ide manakah yang akan berhasil?"
karena begitu Anda mulai menanyakan pertanyaan positif, maka pikiran alam bawah sadar Anda akan mulai menanganinya dengan memberikan solusi-solusi dalam wujud intuisi.

5. TEMUKAN KEHENINGAN

Cara terbaik adalah meditasi, jadwalkan sedikitnya 30 menit dalam setiap hari untuk menghabiskan waktu sendirian dengan pikiran Anda- merenung dan tafakur.
Ambil kesempatan untuk duduk sendirian bersama pemikiran Anda, perasaan dan penggambaran-penggambaran.

Kita sudah menghabiskan sebagian besar hidup dengan hampir-hampir tidak mengacuhkan apa yang terjadi di dalam diri kita.
Dengan mengambil waktu untuk mendengarkan dunia Anda yang dalam. Anda akan menemukan betapa ajaib dan mengagumkannya diri Anda.

Belajar untuk mendengarkan diri Anda di dalam keheningan Akan mengantar Anda kepada mendengar suara bagian dalam diri. Baik itu ketika bersama orang lain atau pun ketika anda sedang sibuk dengan pekerjaan Anda, dan akan membimbing untuk menangkap ide-ide intuitif yang benar dan tangguh di saat Anda memerlukannya.

6. AJUKAN PERTANYAAN-PERTANYAAN SEBANYAK-BANYAKNYA

Ini adalah yang di sebut pembangunan tubuh dari intuisi. Tanya jawab adalah cara terbaik untuk menciptakan intuisi-intuisi yang lebih kuat. Intuisi-intuisi kreatif yang paling kuat akan datang kepada Anda setelah sesi-sesi tanya-jawab yang lama.
Bentuklah sebuah kelompok diskusi dengan orang-orang yang mempunyai rasa curiga tinggi, dan diskusikan isu-isu kompleks, seperti politik, firasat, sains, dan teknologi, sosial kemasyarakatan, kesehatan atau topik-topik yang berkaitan dengan dunia kejahatan.
Kebanyakan kekuatan datang bukan dari jawaban-jawaban tapi dari pertanyaan-pertanyaannya, membawa Anda kepada alur-alur yang belum di pertimbangkan, mendatangkan pertanyaan-pertanyaan baru dan akan mendatangkan lebih banyak lagi jawaban.
Tidak ada cara yang lebih baik untuk melatih intuisi Anda di banding dengan sesi-sesi tanya-jawab yang berkembang.
Sebagian orang berkata intuisi itu tidak ilmiah dan tidak beralasan, pendapat itu benar dan juga salah. Gagasan yang intuitif kreatif memang tidak ilmiah hingga Anda dapat membuktikannya.
Bagaimanapun, semua ilmu pengetahuan di mulai dengan sebuah hipotesa, dan sebuah hipotesa berasal dari mana?
Hal-hal yang baik, kreatif dan orisinil, datang karena intuisi Anda- sebuah kilatan jiwa, cahaya dari Tuhan.

PERGAULAN

Ketahuilah teman kepribadian 'bergeser' adalah penyakit populer zaman sekarang. Pegangan penting untuk merasa ajeg pada diri sendiri. Melakukan sesuatu yang bermakna dan kamu benar-benar yakin pada apa yang kamu lakukan itu, akan membuatmu semakin kreatif.
Ingin menjadi 'siapa saja' adalah langkah awal yang membuat karakter tidak jelas. Lingkungan gaul yang terlalu borju? terlalu sarkartis? terlalu picik dan sinis? mending tinggalin saja.
Kamu bisa kok, memilih teman positif. Banyak orang sukses di mulai dari lingkungan gaul yang kreatif dan membentuk karakter yang jelas, seperti karang taruna, porum usaha bersama dan lain-lain.
Mereka dengan sengaja mencari lingkungan yang powerful.

Jangan habiskan waktu bertahun-tahun untuk berkompromi dengan lingkungan gaul yang jelas-jelas membuatmu menjadi buruk dan tambah terpuruk.

Untuk anak-anak muda pergaulan sangat berkonstribusi membentuk karakter dan arah kreatifitas lebih jelas.
Karena sebaik apapun diri kita akan tetap memantulkan pribadi yang bengkok, tidak selalu kebaikan kita berbuah penilaian yang baik, itulah mengapa penting sekali memilih lingkungan pergaulan yang baik.

INVASI PEMIKIRAN

Seorang wanita berjilbab rapi tampak sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya, di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada penghapus.
Sang guru berkata: "ibu punya permainan...Caranya begini, di tangan kiri ibu ada kapur, di tangan kanan ada penghapus.
Jika ibu angkat kapur ini, maka berserulah kapur !",
Jika ibu angkat penghapus ini, maka berserulah penghapus !".

Murid-murid pun mengerti dan mengikuti. Sang guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya. Semakin lama semakin cepat.

Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata : "Baik sekarang perhatikan. Jika ibu angkat kapur maka berserulah 'penghapus' !", jika saya angkat penghapus maka katakanlah 'kapur' !".

Dan di jalankanlah adegan seperti tadi, tentu saja murid-murid kerepotan dan kelabakan, dan sangat sulit untuk merubahnya, namun lambat laun, mereka bisa beradaptasi dan tidak lagi sulit.
Selang beberapa saat, permainan berhenti.

Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya : "Anak-anak, begitulah kita umat islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membedakannya.
Namun kemudian, musuh-musuh kita memaksakan kepada kita lewat berbagai cara untuk membalik sesuatu, dari yang hak menjadi bathil dan sebaliknya.

Pertama-tama mungkin akan sulit bagi kita menerima hal tersebut, tapi karena terus di sosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh kita.
Dan lambat laun kalian akan terbiasa dengan hal itu, dan akan mengikutinya.

Musuh-musuh kalian tidak pernah berhenti membalik nilai dan norma. Pacaran tidak lagi menjadi sesuatu yang tabu, pergaulan muda mudi tanpa batas, pakaian mini menjadi hal yang lumrah.
Mengkonsumsi obat-obatan dan mabuk-mabukan kini menjadi trend gaya hidup.
Tawuran menjadi trend pemuda.
Para wanita tidak malu-malu lagi membuka auratnya...dan lain-lain."

"Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa di sadari, kalian sedikit demi sedikit menerimanya. Paham?"
tanya ibu guru kepada murid-muridnya, : "Paham, buu...."

"Baiklah sekarang kita mulai permainan ke dua..." begitu ibu guru melanjutkan.
"Bu guru punya Qur'an, ibu letakan di tengah karpet.
Nah, sekarang kalian berdiri di pinggir karpet, 'permainannya adalah." Bagaimana caranya mengambil Al-Qur'an yang ada di tengah tanpa menginjak karpet?"

Nah, nah, nah. Murid-muridnya mulai berpikir keras.

Ada yang punya alternatif dengan tongkat, dan lain-lain.

Akhirnya sang guru memberikan jalan keluar sebagai jawaban. Ia gulung karpetnya, dan ia ambil Qur'annya.
Ia memenuhi syarat, tidak menginjak karpet.

"Anak-anak, begitulah sedikit gambaran ummat islam dan musuh-musuhnya."
Musuh-musuh islam tidak akan menginjak-nginjak kalian dengan terang terangan...
karena tentu kalian akan menolaknya mentah-mentah, perempuan tidak akan rela kalau islam di hina di hadapan mereka.
Tapi musuh-musuh islam akan menggulung kalian perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak sadar."

Jika kalian ingin membangun rumah yang kuat tentunya kalian akan membangun dulu pondasinya yang kuat terlebih dulu.

Begitulah islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat,
sebaliknya jika hendak membongkar rumah, tentu susah kalau membongkar pondasinya dulu,
tentu saja hiasan-hiasan di dinding akan di keluarkan dulu, kursi dan mejanya di pindahkan dulu, lemari di singkirkan dulu satu persatu, kemudian atap dan genting penutup rumah di turunkan dulu, barulah rumah di hancurkan.

Begitulah musuh-musuh islam menghancurkan umat kita, mereka tidak akan berani menghantam secara terang-terangan, tapi mereka akan melucuti kalian perlahan-lahan dengan siasat dan tipu muslihat, mulai dari perangai kalian, cara hidup kalian, model pakaian kalian, membaca dan menghapal Al-Qur'an juga ilmu-ilmu agama di anggap kuno, lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang di baca di tiap-tiap rumah terasa aneh dan langka buat kalian, norma-norma dan adat kebudayaan keagamaan mulai luntur terkikis dari diri kalian, semuanya berdalih merupakan tuntutan jaman dan lain-lain.
Perlahan-lahan kalian mulai meninggalkan ajaran islam dan mengikuti cara-cara mereka yang di anggap modern, dan itulah yang sangat mereka inginkan.

"Ini semua adalah fenomena Ghazwul fikri (invasi pemikiran).

Dan inilah siasat yang di jalankan musuh-musuh kalian..."Paham anak-anak?"...Paham buu...

"Mengapa mereka tidak berani terang-terangan menginjak-injak islam, bu?...Tanya seorang murid.

"Sesungguhnya dahulu mereka terang-terangan menyerang, semisal perang salib, perang tartar, dan lain-lain, tapi sekarang tidak lagi."

"Begitulah islam, kalau di serang perlahan-lahan, mereka tidak sadar, akhirnya ambruk."
tapi kalau di serang serentak terang-terangan, mereka akan bangkit serentak, baru mereka akan sadar."

"Paham anak-anak?"...
"Paham buu...

"kalau begitu, kita cukupkan dulu pelajaran kita kali ini, dan marilah kita berdo'a bersama-sama dahulu sebelum pulang."

Matahari bersinar terik tatkala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya.

**# SIKAP #**

Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar akan pengaruh sikap dalam kehidupan.
Sikap lebih penting dari pada ilmu, dari pada uang, dari pada kesempatan, dari pada kegagalan, dari pada keberhasilan, dari pada apapun yang mungkin di katakan atau di lakukan seseorang.
Sikap lebih penting dari pada penampilan atau keahlian.

Hal yang paling menakjubkan adalah kita memiliki pilihan untuk menghasilkan sikap yang kita miliki pada hari itu.
Kita tidak dapat mengubah masa lalu, kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang, kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi.
Satu hal yang dapat kita ubah adalah satu hal yang dapat kita kontrol, dan itu adalah sikap kita.

Saya semakin yakin bahwa hidup adalah 10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita, dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.

Akhirnya :
Seluruh pilihan terletak di tangan kita, bahwa tidak ada jika atau tetapi, kitalah pengemudinya, kitalah yang menentukan JALAN HIDUP KITA !!!

Sikap atau attitude sangat menentukan value kita dalam mengarungi kehidupan ini. Banyak orang mengira bahwa sikap adalah hal sepele yang begitu saja mudah di abaikan, tapi jangan salah, sikap kita menentukan nasib kita ke depan.

Terkadang kita di sibukan oleh hal-hal yang begitu remeh sehingga kita terlupa untuk segera menyelesaikan "Tugas Besar" yang sebetulnya telah menunggu kita untuk di selesaikan.
Coba audit lagi apa yang telah kita lakukan dalam satu bulan ini, mungkin ada beberapa hal yang semestinya bisa di selesaikan dengan cepat di awal atau di pertengahan bulan.
Kebanyakan dari kita memang demikian adanya, sehingga banyak hal penting yang terlewatkan dari kita semua.

"Kita semua harus tetap memupuk "mimpi-mimpi besar" kita untuk membuat perubahan yang membantu terwujudnya dunia yang lebih maju dan bermanfa'at bagi orang banyak.


"In The Rewrite"
Mann Choelle

Jakarta 19-7-2011
menjelang tengah malam

*#* THE GAME *#*

Jika kita bermain sebuah game pasti kita akan menemui beragam tantangan menyertainya, akan banyak liku yang mesti kita hadapi dan mesti kita lewati.
Kita harus bersaing dengan kecepatan waktu dan ketepatan dalam bertindak, kita harus berupaya mengerahkan semua kemampuan kita untuk mencapai finish.

Kita tidak akan maju ke tahap berikutnya jika kita kalah atau malah menyerah ketika terjebak di satu sisi tantangan.
Mestinya kita terus berupaya menghadapi beragam situasi dan posisi yang harus di selesaikan untuk di pecahkan.
Meski terkadang tantangan itu terasa mudah tapi tak jarang juga tantangan yang kita hadapi cukup sulit, menguras tenaga, menyita waktu, menyita pikiran juga penuh teka teki.

Saat kita lulus di level pertama dan akan menuju ke level selanjutnya, maka kita harus mempersiapkan taktik yang lebih extra, sebab tiap level memiliki tingkat kesulitan yang berbeda, bahkan akan semakin sulit untuk kita pecahkan.
Maka di butuhkan ketenangan, kesabaran, keuletan, perubahan taktik, juga pertimbangan yang lebih untuk menuntaskan misinya.

Tiap level memiliki tingkat yang semakin sulit untuk kita pecahkan, jika kita merasa nyaman di satu level dan tidak berani bergerak dan mencoba level selanjutnya maka kita tidak akan naik ke level yang lebih tinggi, bisa jadi kita akan mengulang terus misinya dari awal.
Tapi jika kita terus berupaya untuk bergerak maju ke level-level selanjutnya, meski hanya dengan pelan-pelan dan semampu kita, dengan begitu maka akan membuat kita merasa semakin punya banyak cara untuk terus maju ke level-level yang lebih tinggi.

Dan di puncaknya game biasanya kita pasti bertemu dengan situasi dan keadaan yang benar-benar terasa sulit untuk kita hadapi.
Dan inilah puncaknya perjuangan yang benar-benar menguras tenaga, emosi, amarah, pikiran dan juga waktu kita.
Butuh extra ketenangan, extra kesabaran, extra kehati-hatian, waspada, siaga juga extra pertimbangan.
Dan itulah level puncak yang mesti kita tuntaskan jika benar-benar ingin jadi pemenang.
( The Winner )
* mission comlpleted*

**********
Laksana kehidupan, hidup adalah perjuangan tanpa henti untuk mencapai tingkat tertinggi dan meraih semua harapan
**********

KEBAHAGIAAN BERAWAL DARI DALAM DIRI

Terkadang mungkin kita suka bertanya-tanya kenapa sampai saat ini kita tidak pernah merasakan kebahagiaan yang sebenar-benarnya bahagia?
Padahal kebahagiaan itu tidak bisa memaksa atau di paksa, karena kebahagiaan merupakan milik diri masing-masing, hanya saja kita kurang menyadari akan kebahagiaan yang sebenarnya harus tumbuh dari dalam diri kita sendiri.
Dan nyatanya ketidak bahagiaan itu berawal karena kita tidak pernah puas dengan diri kita dan dengan apa-apa yang telah kita punya.
Padahal kekurangan dan kelebihan pada diri yang bisa kita rasakan sekarang ini adalah anugerah terindah yang Tuhan titipkan untuk kita, mana mungkin kita bisa menolak kehendak Tuhan.
Jadi bersyukurlah dan selalu berbesar hati agar tetap tersenyum untuk kebahagian diri kita, maka dunia pun akan tersenyum untuk kita.
Ciptakanlah kebahagiaan itu dari dalam diri kita, karena sekeras apapun usaha seseorang untuk membuat kita bahagia maka itu tidak akan berarti sedikit pun jika kita tidak membukakan diri untuk menciptakan kebahagiaan itu dari dalam jiwa kita.

"Salam damai selalu"
_Mann Choelle_

*** 1000 RUPIAHKU ***

"Yaa...Allah,
Ternyata 1000 rupiahku terlalu besar untukku, jika nyatanya aku belum sanggup menggantinya dengan 1000x ucapan alhamdulillah, sedangkan nikmat darimu tiada henti-hentinya mengalir padaku.
Ke mana saja jiwaku selama ini? sehingga jiwaku terlalu larut dengan semua aktivitasku selama ini. Ternyata begitu banyak sekali nikmat yang tak tergantikan dengan rasa syukurku untukMu.

Yaa...Allah,
mungkin hatiku kaku dan kurang peka akan semua nikmat yang telah Engkau anugerahkan begitu banyak padaku.
Tak bijak rasanya jika aku terus berkeluh kesah dan terus meminta ini dan itu sedangkan aku kurang menyadari betapa begitu banyak yang telah aku terima tapi aku selalu menggangap ini tak adil buatku, padahal untuk rizki 1000 rupiah saja terkadang terasa begitu berat untuk ku ganti dengan 1000x ucapan alhamdulillah, nikmat yang selama ini aku rasakan saja belum sepenuhnya bisa aku syukuri, kini datang, datang dan datang lagi, ternyata banyak sekali nikmat dariMu berlalu tanpa syukurku.

Sekarang aku sadar, bukannya Engkau yang tak pernah memberi semua yang aku butuhkan, nyatanya akulah yang tak tau diri akan semua nikmat pemberianMu.

Yaa...Allah,
mungkin tetesan air mata ini tak berarti apapun jika aku tak bisa sepenuh hati menyadarinya, tapi rasa tulus penyesalanku, juga ikhlasnya rasa syukurku, Engkau pasti sangatlah tahu, juga seberapa besar kadar kesungguhan hatiku, detak jantungku, aliran darahku juga detak nadiku semua dalam kuasaMu.

Yaa...Allah...
Ampuni semua khilafku seandainya aku belum bisa membalas semua nikmat dariMu, ampuni aku sebelum maut itu sampai di tenggorokanku.

"Dunia di belakangku ketika aku menghadapMu."

BEDAH HATI TURUNKAN TENSINYA

"Buta mata hilanglah warna,
Buta hati hilanglah makna,
Buta mata maka gelaplah jalan di dunia,
Buta hati maka gelaplah jalan menuju syurga."

"Hidayah mutlak anugrah dari Allah, jadi tidak ada yang bisa memaksakan keyakinan hati siapapun, karena tidak semua orang berkesempatan dapat anugrah hidayah dari Allah, hanya orang-orang yang mau mempertegas kata hatinya berupaya untuk berubah, dari situlah pintu hidayah terbuka peluangnya untuk masuk ke hati, dan anugrah hidayah itu datang kepada orang-orang yang benar-benar di kehendakiNya.

Ukurlah kadar kebersihan hati, masih adakah penyakit yang melekat di hati kita,
Andai saja tensi naik turunnya hati itu di perkirakan ada 100 tahapan, turunkanlah tensinya itu ke tahap yang paling dasar, karena
saat kita bisa menurunkan tensi hati ke tahapan yang paling dasar, maka kita akan bisa merasakan hikmahnya sesuatu, kita bisa belajar mengambil hikmah dari setiap perkara.

JANGAN TANGISI APA YANG BUKAN MILIKMU

Yaa Rabbi...
Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta, berpikir sebelum bertindak, santun dalam berbicara, jernih hati ketika gundah, tenang ketika emosi melanda, bersabar dalam setiap ujian. Jadikanlah kami orang yang selembut Abu Bakar As-Shiddiq, sebijaksana Umar bin Khattab, sedermawan Utsman bin Affan, sepintar Ali bin Abi Thalib, sesederhana bilal, setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhum, Amin Yaa Allah....
*****

Dalam perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa, kecewa sekali, sesuatu yang luput dari genggaman, keinginan yang tidak tercapai, kenyataan yang tidak sesuai harapan. Akhirnya angan ini lelah berandai-andai ria sungguh semua itu telah hadirkan nelangsa yang begitu menggelora dalam jiwa.
Dan sungguh sangat beruntung andai dalam saat-saat terguncangnya jiwa masih ada setitik cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran, masih ada kekuatan untuk melangkahkan kaki menuju majelis-majelis ilmu, majelis-majelis dzikir yang akan mengantarkan pada ketentraman jiwa.
*****

Hidup ini ibarat belantara tempat kita mengejar berbagai keinginan, dan memang manusia di ciptakan mempunyai kehendak, mempunyai keinginan, tetapi tidak setiap yang kita inginkan bisa terbukti, tidak setiap yang kita mau bisa tercapai, dan tidak mudah memang menyadari bahwa apa yang bukan hak kita tak perlu kita tangisi, banyak orang yang tidak sadar bahwa hidup ini tidak punya satu hukum: harus sukses, harus bahagia atau harus-harus yang lainnya.
Betapa banyak orang sukses tetapi lupa bahwa sejatinya itu semua pemberian Allah hingga membuatnya sombong dan bertindak sewenang-wenang. Begitu juga kegagalan sering tidak di hadapi dengan benar. Padahal dimensi tauhid dari kegagalan adalah tidak tercapainya apa yang memang bukan hak kita. Padahal hakekatnya kegagalan adalah tidak terengkuhnya apa yang memang bukan jatah kita. Karena apa yang memang menjadi jatah kita di dunia, entah itu rizki, jabatan, kedudukan pasti akan Allah sampaikan, tetapi apa yang memang bukan milik kita, itu tidak akan bisa kita miliki, meski itu nyaris menghampiri kita, meski kita mati-matian mengusahakannya.

Firman Allah:
"Tiada satu bencana pun yang menimpa di bumi (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahpuzh) sebelum kami (Allah) menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang di berikanNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong, lagi membanggakan diri."
(QS Al-hadid :22-23)
*****

Demikian juga bagi yang sedang galau terhadap jodoh, kadang kita tak sadar mendikte Allah tentang jodoh kita bukannya meminta yang terbaik dalam istikharah kita tetapi benar-benar mendikte Allah, pokoknya harus dia,Ya Allah...
harus dia, karena aku sangat mencintainya, seakan kitalah yang menentukan segalanya, kita meminta dengan paksa, dan akhirnya kalau pun Allah memberikannya maka tak selalu itu yang terbaik buat kita, bisa jadi Allah tidak mengulurkanya dengan kelembutan tapi melemparkannya/memberikannya dengan marah karena kita terlalu memaksakan kehendak kita.
*****
Maka,wahai jiwa yang sedang gundah dengarkan ini dari Allah: ....boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagi kalian, dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu padahal ia amat buruk bagi kalian, Allah Maha Mengetahui sedang kalian tidak Mengetahuinya (QS Al Baqarah :216)

Maka setelah ini wahai jiwa-jiwa yang berkepanjangan terhadap apa-apa yang luput darimu, setelah ini harus benar-benar di pikirkan bahwa apa-apa yang kita rasa perlu di dunia ini harus benar-benar kita anggap perlu, seandainya saja itu ada relevansinya dengan harapan kita dan bisa menjamin kebahagiaan di akhirat. Karena seorang mukmin tidak hanya memikirkan hidup untuk dunianya saja tapi mempertimbangkannya juga untuk menjadikan dunia sebagai sarana untuk mencari keutamaan hidup yang sesungguhnya, hidup di akhirat kelak.
Maka sudahlah, jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu.
*****
"Senyumlah ketika kita kehilangan sesuatu, karena kita tahu Allah telah menyediakan yang lebih baik buat kita,
senyumlah ketika keadaan membuat kita terpuruk, karena kita tahu Allah akan mengubah kesusahan kita menjadi sukacita,
Senyumlah ketika seseorang menyakiti kita, karena Allah tidak pernah tidur dan selalu menjaga kita.
Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita."
(QS. At-Taubah :40)
*****
Janganlah memikul bola dunia di atas kepala kita,
jangan berpikir bahwa orang lain akan memperhatikan dan peduli sepenuhnya semua urusan kita,
ketahuilah sesungguhnya setiap orang memiliki urusannya sendiri-sendiri, sehingga tidak sempat memperhatikan sepenuhnya urusan orang lain.
Tegarlah dan bangkitlah, kita hanya perlu belajar mengatasi beban kita sendiri.
*****
Hiduplah laksana lentera, tidak hanya bisa menerangi jalanmu sendiri tapi juga mampu menerangi orang-orang yang berada di sekelilingmu.
*****
semoga bermanfaat insya Allah...
Barakallahu fiykum wa jazzakumullah khoir...
*****

KEBUTUHAN JIWA DAN KEBUTUHAN RAGA

Sejatinya jiwa manusia semuanya sehat dan raga hanyalah sarana yang menjadi tempat berdiamnya jiwa,hanya saja jiwa membutuhkan raga sebagai media atau pasilitas untuk melakukan aktivitas dunia, karena alam dunia ini alam nyata.
Akan tetapi ketika jiwa berada di dalam raga kita, maka kita jadi memiliki banyak sekali keterbatasan, karena jiwa mesti mengikuti kodrat alam untuk mencukupi semua pasilitas dan semua yang di butuhkan raga kita, seperti butuh makan, minum, tidur dan kebutuhan yang menunjang kesehatan raga kita tetap terjaga, karena itulah syariat yang membuat kita tetap hidup.

Tapi, terkadang kebutuhan sarana kesehatan raga kita suka membuat kita lupa akan kesehatan jiwa kita, terkadang kita lalai dengan apa yang di butuhkan jiwa kita juga supaya tetap terjaga kesehatannya, hal itu bisa di sebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran kita tentang betapa pentingnya menjaga jiwa kita juga tetap sehat.

Cahaya mata hati kita tidak terbiasa peka sehingga sering membuat kita gelap mata, jiwa kita terganggu kesehatannya, mudah stres, pikiran gampang labil, uring-uringan tidak jelas, tidak bisa tenang, mudah marah, emosinya tidak stabil, tidak peduli baik buruknya suatu perkara, jiwanya mudah goncang karena kurangnya penerang dan pegangan hidup yang jelas.

Sakit jiwa tidak hanya di definisikan dengan gila, karena ketika seseorang mengalami stres yang berlebihan, kesel, emosinya tidak terkontrol, gampang marah, kurang bergairah, dan sebagainya, itu juga bisa di kategorikan sedang mengalami gangguan kesehatan jiwa, karena tidak adanya arahan yang jelas dan minimnya pembelajaran tentang ilmu kejiwaan.

Gejolak perdebatan jiwa dan raga sering membuat jiwa kita merasa tertekan dan motivasi jiwa kita terabaikan, kita tidak bisa mengendalikan hawa nafsu kita ke arah yang benar.
Jiwa kita terbuai dengan apa-apa yang menjadi kepuasan dohiriyah saja, padahal semua kebutuhan dohiriyah tidak akan mampu mencukupi kebutuhan ruhaniah kita, sedangkan jiwa kita butuh lebih dari pada sekedar kebutuhan dohiriyah, supaya jiwa kita merasakan sejatinya kenyamanan dan kedamaian dari dalam diri.

INGATLAH !!!
Arah nyata raga kita adalah liang lahat atau liang kubur,
sedangkan arah jiwa kita adalah kembali menghadap Allah dengan kesuciannya.

"Syariat dan tharikat adalah bagian raga kita ( ubudiyah/ wilayah kehambaan)
lalu sebagai anugerah ketaatan penghambaan kita maka Allah anugerahkan hakikat dan ma'rifat sebagai bagian dari keyakinan/keimanan jiwa kita ( rububiyah / wilayah ketuhanan)

Ketika raga terus membutuhkan asupan makanan untuk tetap bertahan hidup,
Maka, jiwa pun membutuhkan tambahan energi untuk ketahanannya."

Setiap kali raga butuh makan maka jiwa pun butuh makan juga,
atau ketika raga butuh minum maka jiwa pun membutuhkannya, meski makanan raga dan jiwa berbeda tapi ketahuilah untuk tetap mempertahankan aura jiwa dalam raga kita, jiwa membutuhkan asupan energi untuk menjaga ketahanannya.
Raga kita beri makan dan minum biar tidak lapar dan haus, sedangkan jiwa kita beri makanannya seperti : Shalat 5 waktu, membaca Al Qur'an, wiridan, puasa sunah, shalat sunah, membaca dan menghapal hadits/Al Qur'an serta amalan-amalan yang lainnya.

UJIAN

Ujian datang untuk mengukur seberapa besar kesiapan dan ketangguhan kita dalam menghadapinya dan menyikapi beragam peristiwa.
Karena kita tidak mungkin mendapatkan predikat sesuatu tanpa di uji terlebih dahulu atau melewati masa-masa yang membuat kita pantas mendapat predikat tertentu, misalnya sabar dan pintar.
Tidak mungkin kita mendadak di sebut sabar atau pintar sedangkan kesabaran dan kepintaran kita itu belum terbukti, kita hanya akan mendapatkan predikat tertentu apabila predikat itu benar-benar terbukti adanya.
Masa kita mendadak di bilang sabar sedangkan kita sendiri tidak pernah merasa telah berhasil melalui ujian tertentu.

Sedangkan tidak ada satupun perkara yang tanpa ujian, hampir dapat di pastikan kalau semua perkara ada ujiannya, seperti halnya pohon, makin tinggi pohon makin besar kemungkinan angin yang menerpanya, jangan pernah bermimpi menjadi seperti pohon yang tinggi jika takut dengan terpaan ujiannya, jika takut menjadi tinggi, tumbuhlah seperti rumput yang selalu di bawah, terpaan anginnya pun biasa-biasa saja, tapi siap-siaplah untuk di injak-injak dan jadi santapan hewan ternak.
Kita harus terus berusaha memupuk dan menghidupkan jiwa dan hati kita, jangan sampai jiwa dan hati kita mati ketika jasad kita masih tetap hidup.
Hidupkanlah jiwa di dalam raga kita dengan cara apapun yang kita bisa.

Coba renungkanlah, adakah bedanya hewan dengan manusia yang sama-sama di anugrahi bisa makan, minum dan tidur apabila akal budi dan jiwa di dalam raganya mati?

Semua hal yang membuat naik turunnya tensi hati dan pikiran adalah ujian, Ujian yang datang setiap saat setia hari kepada semua orang.
akan menjadi sarana pembentukan kualitas diri supaya bisa lebih peka, cepat tanggap, tangguh, dewasa, dan bisa lebih sigap dalam menghadapi dan menyikapi ujian-ujian selanjutnya, dan yang tak kalah pentingnya adalah ketika kita bisa belajar mengambil hikmahnya.

CARA KERJA OTAK KIRI & OTAK KANAN

Belahan Otak Kiri:
-Matematika
-Bahasa
-Membaca
-Menulis
-Urutan
-Sistematis
-Analitis

Belahan Otak Kanan:
-Kreativitas
-Konseptual
-Inovasi
-Gagasan
-Gambar
-Warna
-Musik
-Irama
-Melodi
-Bermimpi

Di Hubungkan Jutaan Dendrit
<=_____________________=>
OTAK KIRI:
SHORT TERM MEMORY
(memory jangka pendek)

OTAK KANAN:
LONG TERM MEMORY
(memory jangka panjang)

-Otak kiri:
Teratur, teliti, perhitungan, logis, objektif.
-Otak kanan:
Kuantum, melompat, ajaib, tak terhitung, subjektif.

-Otak kiri:
Punya kemampuan dulu, baru berani bermimpi
-Otak kanan:
Berani bermimpi dalam keadaan apapun

-Otak Kiri:
Berkecukupan dulu, baru berbakti kepada orang tua
-Otak kanan:
Berbakti dulu kepada orang tua, maka akan di cukupkanNya

-Otak Kiri:
Menunggu kaya dulu baru bersedekah
-Otak Kanan:
Bersedekah terus maka akan di tambah terus kekayaan oleh Allah

-Otak Kiri :
Pacaran dulu baru menikah
-Otak kanan:
Menikah dulu baru pacaran

-Otak kiri:
Di perhatikan dulu, baru semangat bergerak
-Otak kanan:
Semangat bergerak maka datanglah banyak perhatian

-Otak kiri:
Menunggu bukti, baru ikut pembuktian
-Otak Kanan:
Membuktikan dulu baru banyak pengikutnya

-Otak Kiri:
Cocok dulu baru cinta
-Otak Kanan:
Cinta dulu baru terasa cocok

-Otak Kiri:
Berpikir, berpikir, berpikir, bergerak, berpikir, berpikir, berpikir
-Otak Kanan:
Berpikir, begerak, bergerak, bergerak, bergerak, berpikir, bergerak, bergerak, bergerak...

-Otak Kiri:
Hadirnya keyakinan karena adanya fakta
-Otak Kanan:
Hadirnya fakta karena adanya keyakinan

-Otak Kiri:
Kalau sedekah di hitung-hitung dan takut rugi
-Otak Kanan:
Kalau sedekah besar, lepas dan yakin untung

-Otak Kiri:
Sebelum sedekah di pikirin, habis sedekah kepikiran
-Otak Kanan:
Sebelum sedekah gelisah karena pengen sedekah, habis sedekah menjadi tenang karena berhasil mengamankan invertasi

Otak Kiri:
Punya uang dulu baru melamar
-Otak Kanan:
Melamar dulu baru punya uang

-Otak Kiri:
Bepenghasilan tetap
-Otak Kanan:
Tetap berpenghasilan

-Otak kiri:
Menerima dulu baru bersyukur
-Otak Kanan:
Bersyukur terus, maka menerima terus dariNya

-Otak Kiri:
Pondasi melakukan Introspeksi dan evaluasi
-Otak Kanan:
Pondasi melakukan sinergi dan komunikasi

-Otak Kiri:
Ibarat REM_____sabar
-Otak Kanan:
Ibarat Gas_____syukur

Wallahu a'lam

DENGARLAH BISIKAN HATI

Di sela-sela semua kesibukan aktivitas dan rutinitas kita sehari-hari, luangkanlah beberapa saat waktu untuk merenung dan menenangkan jiwa dan raga kita.
Ciptakanlah suasana yang hening, kendalikanlah selalu jiwa kita supaya tetap tenang meski dalam keramaian, jangan sampai jiwa kita juga malah terbawa ramainya suasana, istirahatkanlah semua panca indra pada tubuh kita, biarkanlah hati yang mengemuka dan mengambil alih semuanya, supaya jiwa di dalam diri kita benar-benar terasa hidup dan jiwa kita benar-benar merasakan adanya arah tujuan yang jelas dan terkendali.

Jangan cuma dengan mata dohir kita melihat,
jangan cuma dengan telinga dohir kita mendengar,
jangan cuma dengan mulut dohir kita bicara,
jangan cuma dengan hidung dohir kita mencium aroma,
atau cuma dengan kaki dohir kita berjalan,
tapi ajaklah juga hati kita untuk bisa lebih peka dan bisa mengontrol semua panca indra, karena ketajaman hati adalah indra ke enam kita yang punya peranan sangat penting pada perkembangan jiwa dalam diri meski terkadang kita sering mengabaikannya.
Kita bisa melihat dan berkomunikasi juga bisa merasakan hal-hal lainnya dengan menggunakan ketajaman indra ke enam kita.
Kita bisa melatih indra ke enam kita jadi lebih peka,
jangan cuma dohiriyahnya saja yang terus kita gunakan, tapi sertailah juga dengan kelembutan dan ketajaman bathiniyah kita.
Luangkanlah sejenak waktu untuk menenangkan seluruh urat syaraf panca indra kita, seperti meditasi, pejamkankah mata, tengoklah ke dalam diri kita, dengarlah apa yang di bisikan hati, perbanyaklah memanjatkan doa untuk di berikan pencerahan cahaya di dalam hati kita, rasakan batas setulus-tulusnya hati kita.
Latihlah terus-menerus hati kita agar kita bisa terbiasa, dan latihan ini bisa kita jadikan sebagai bentuk terapi hati agar kita bisa menumbuhkan potensi yang tersimpan dan tersembunyi di dalam diri kita.

Seharusnya setelah kita mencoba merasakan semuanya, harusnya kita bisa lebih fokus dalam berlatih, jangan sampai karena kita ke asyikan terus dengan dohiriyah kita menyebabkan kita tidak bisa peka dengan jiwa kita dan malah jadi penghambat datangnya kekuatan yang lebih besar dari dalam diri kita,
jangan sampai keserakahan raga kita menjadikan redupnya cahaya jiwa batiniyah kita, karena semakin bersih jiwa kita maka akan semakin besar peluang kita mendapatkan lebih banyak lagi pancaran cahaya ilmu-ilmuNya.

Luangkan lebih banyak waktu untuk bisa menumbuhkan kekuatan dari dalam diri kita, maka kita akan merasakan kekuatan itu terus tumbuh dengan sendirinya.
Yakinkanlah hati bahwa jiwa kita benar-benar berada di pihak yang mempunyai keagungan yang serba Maha segala-galanya, maka kekuatan itu akan selalu melindungi jiwa kita.

"Pejamkanlah mata ketika terlena pesona warna-warni dunia,
Tutuplah telinga ketika terbuai suara-suara yang menggoda,
Dengarlah bisik lembut hati kita, karena ia lebih tau baik buruknya suatu perkara."

ALLAH SANGAT DEKAT

"Yaa...Allah,
Engkau lebih dekat dari apapun dan lebih dekat dari siapapun di sekitarku, bahkan Engkau lebih dekat dari pada urat leherku sendiri.
Yaa...Allah,
Engkau mampu merubah dukaku menjadi tawa hanya dalam sekejap mata atau juga sebaliknya.
Engkaulah yang menuliskan takdirku, bahkan Engkau mampu menghidupkan dan mematikan semua makhluk-makhlukMu kapanpun Engkau mau.

Yaa...Allah,
Engkau tahu setiap hentakan napasku, kedipan mataku, detakan jantungku, aliran darahku juga detak nadiku, bahkan bolak-baliknya hati dan bolak-baliknya pikiranku, Engkau sangatlah tahu.

Yaa...Allah,
Tak mungkin aku bisa berpura-pura khusyu atau bersandiwara selalu taat dalam setiap waktuku, karena tak ada yang bisa aku sembunyikan sedikitpun dariMu dan tak sedetikpun waktu berlalu terlewatkan tanpa pengawasan dariMu.

Yaa...Allah,
Engkau mampu mengambil kembali semua titipan yang aku punya kapanpun Engkau mau dan tidak bisa semauku, semua kekuatanku, pengetahuanku, hartaku, umurku, kebahagiaanku, sehatku, masa mudaku juga hidup dan matiku ada dalam kuasaMu.
Yaa...Allah,
Engkau sangatlah tau apa yang terbaik untukku atau sebaliknya, Engkau pun pasti memberikan semua apa-apa yang memang sudah seharusnya menjadi bagian selama hidupku.
Masalahnya aku tidak selalu sepeka itu, keyakinanku kadang naik kadang turun,
pengetahuanku sangat terbatas untuk bisa selalu menyadari keberadaanMu.
Keyakinan iman di hatiku tidak selalu sepeka itu
Meskipun aku tau tidak ada satu pun asma-asmaMu yang menjelaskan tentang sifat keghaibanMu karena hakikatnya Engkau Maha nyata dan Maha Ada.

Yaa...Allah,
Engkaulah pemelihara semua alam, mulai dari alam ghaib, alam rahim, alam dunia, alam kubur, alam arwah dan alam akhirat, semuanya tak luput dari pengawasanMu.

Yaa...Allah,
Engkau sangatlah nyata, hanya saja dosa-dosaku mungkin menghalangi datangnya cahaya ilmu-ilmuMu sampai di hatiku.

Yaa...Allah,
Engkau sangatlah tau batas kesungguhan juga keikhlasan hatiku.
Mungkin saja mata hatiku buram untuk bisa melihat bahwa Engkau itu nyata dan begitu dekat denganku,
meski terkadang aku sadar, jasadku hanyalah sampah yang akan jadi makanan cacing tanah jika jiwaku kotor dan tidak berisi,
nyatanya jasadku hanya akan jadi sampah jika hati dan jiwaku tidak suci.

"Al Qolbul mu'minin baitullah :
"Hanya hati orang-orang mukmin yang akan di singgahi nur keagunganMu."
Tapi...Aku sangat bersyukur karena di separuh perjalanan hidupku aku di beri kesempatan dan di ijinkan mendapat sedikit pengetahuan ilmu untuk mengenal-Mu.

Yaa...Allah,
lindungilah selalu jiwa dan hatiku di setiap waktu.

KERJA KERAS-OTAK CERDAS-HATI IKHLAS

-Kerja keras urusannya fisik
-Kerja cerdas urusannya otak

-kerja ikhlas urusannya hati


Ganjaran ikhlas tidak akan berkurang karena cemo'ohan dan tidak akan bertambah karena pujian karena ikhlas hubungannya langsung antara hati kita dengan Allah.

Pujian orang2 kepada kita, mungkin saja hanya sebatas ucapan tanpa ketulusan dari hati, malah bisa saja pujian orang2 menjadi ejekan seandainya pujian itu tidak sesuai dengan karakter kita, tapi seandainya Allah yang memuji kita, maka pujian itu akan membuat kita jadi mulia dalam pandanganNya.

FIRASAT

Bagaimana kita bisa tahu sesuatu itu adalah firasat atau bukan?
kita harus mengamatinya ke dalam dada kita, dan merasakannya keluar.
Pesan yang sama biasanya datang berulang, lewat suara hati atau gejala alam.
Dan biarpun pikiran kita ingin menyangkal firasat dari diri kita, maka seluruh sel tubuh dan rasa kita seperti sudah tahu.
Lalu, ketika kita tidak suka dengan apa yang di katakan firasat kita, lantas apa yang bisa kita lakukan??
Kita hanya perlu menangkap pesan firasatnya ketika belum terjadi, dan ketika sudah terjadi, terima kejadiannya. Karena menolak, menyangkal hanya akan membuat kita lelah.

"Tapi, untuk apa aku punya feeling (hunch) kalau ternyata aku tidak bisa apa-apa, apalagi merubahnya?"
Mungkin persamaan kata yang paling tepat untuk 'hunch' atau 'feeling' menurut presepsiku selama ini adalah 'firasat'.
Berdasarkan Encarta Dictionary: hunch di sinonimkan sebagai feeling, an intiuitive feeling about someting, gut feeling, intinct, idea.
Untuk bisa membedakan apakah itu pertanda atau bukan, periksalah ke dalam dan ke luar, karena pesan yang sama bisa datang berulang, tak bisa disangkal.

Ada orang-orang yang merasa feeling atau firasatnya seringkali tepat.
Namun ada pula yang menyatakan tidak pernah mendapatkan feeling atau apapun itu namanya.
Tak jarang pula itu di kaitkan dengan kemampuan indra ke enam manusia, tapi menurutku yang lebih tepat adalah mereka kurang peka menangkap signal yang di berikan oleh hati, lewat alam dan apapun yang ada di sekitar kita, karena setiap orang punya hati dan hatimu selalu berbicara padamu, hanya saja hati dapat di dengar pada waktu teduh dan ketika kamu membiarkannya bicara dan mau mendengarnya berbicara.
Dengarlah selembut-lembutnya kata hati dalam hening, cobalah belajar mengerti isyaratnya.

Tapi terkadang aku gemas karena aku di beri tanda tanpa tahu pada siapa dan apa yang akan terjadi.
Maka, hanya waspada yang bisa ku sarankan, lagipula tak ada salahnya berjaga-jaga bukan?

Terkadang rasa aneh itu hilang saat ada teman dekat atau orang-orang yang punya ikatan batin mengabarkan ia tiba-tiba sakit pagi ini, dan sebagainya.

Tak semua orang yang kukenal ku takutkan sedang atau akan terjadi sesuatu, ku dapat firasat itu saat ada hal yang akan terjadi pada mereka yang punya ikatan lebih kuat denganku.
seperti keluarga, sahabat, atau mereka yang namanya sering ku sebut dalam doa, sehingga tanpa sadar terjalin koneksi yang tak kasat mata, atau ikatan batin, entahlah, itu menurutku.
Aku sempat jengkel pada keadaan ini karena aku merasa tak tahu dan tak bisa mengartikan tanda itu, aku pun tak bisa memperingatkan orang yang tepat, aku juga tak bisa merubah yang akan terjadi, lalu untuk apa aku bisa merasakan firasat atau bad filling itu? Karena rasanya tidak mengenakan. Hati ini berat dan seharian gelisah uring-uringan tak jelas.
Aku kadang muak karena tak ada yang bisa ku lakukan sekali pun aku mendapat pertanda. Justru tidak nyaman lebih dulu mengetahui sesuatu akan terjadi sebelum yang lain menyadarinya.

Hari ini aku dapatkan rangkuman penjelasannya, bukannya firasat itu tak bisa di artikan, tapi bila memang perlu di artikan, kau akan di mampukan untuk itu, memang tidak mudah menerima kemampuan mampu membaca pertanda, sekalipun firasat itu bisa kau rasakan. Apa yang terjadi pasti akan tetap terjadi, sekuat apapun berusaha menyangkal atau menolak, semua hanya sia-sia, tak ada yang bisa mengubah apa yang telah Tuhan rencanakan, tak ada yang pernah tahu itu sampai waktulah yang akan menjawabnya.
Lalu, untuk apa tahu pertanda sebelum waktunya?
Toh firasat tak bisa membuatku jadi lebih pandai tapi justru menyiksaku, jawabnya adalah, firasat ada agar kita bisa belajar menerima, menerima firasat ketika itu belum terjadi, menerima kejadiannya ketika itu sudah terjadi, menerima segala sesuatu, baik atau buruk yang terjadi dalam hidup ini, dan akhirnya untuk kita belajar berdamai dengan hidup yang tak selalu indah dan bergantung pada Tuhan.
Ketika firasat itu datang mengetuk, aku segera berdo'a untuk menenangkan batin dan berharap apapun yang terjadi, masih dapat di atasi dan semoga semua orang yang ku sayang tetap dalam perlindungan Tuhan.
Dan benar, belajar menerima hidup, rentang waktu antara datangnya firasat hingga terjawabnya adalah waktu yang tak mengenakan karena terjadi peperangan batin, tapi justru di sanalah aku dapat berbicara pada hatiku, mengimani bahwa rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan.

Aku memang tak mampu menyelami seutuhnya saat itu juga, tapi paling tidak aku dapat mempersiapkan diri dengan yakin bahwa Tuhan Maha ada di saat terburuk sekalipun.

Meskipun mungkin tidak akan ada seorang pun yang benar-benar bisa mengerti sejalan dan sepaham dengan harapan kita, tapi dari situlah kita belajar memahami betapa kayanya keaneka ragaman paham dan betapa pentingnya kita selalu berbesar hati dalam mempelajari dan memahami orang-orang di sekitar kita.

** FIRASAT ADALAH BAHASA HATI YANG TERLUPAKAN **

PESAN SEORANG AYAH YANG SHOLEH

Bukan hanya para Nabi dan waliullah yang bisa mendapatkan keutamaan di sisi Allah tapi kita semua juga bisa mendapatkan keutamaan seperti mereka.
Seperti keutamaan seorang Ayah bernama lukman yang mendapat kemuliaan dari Allah, sehingga Allah mengabadikannya menjadi sebuah surah di dalam Al-Qur'an.
Lukman adalah seorang ayah sholeh yang berpesan beberapa hal kepada anaknya.
( Sebagaimana di terangan dalam Surah Lukman, ayat : 12 - 19 )

"Beberapa pesan lukman kepada anaknya yaitu :

1.~ "Anisykur lillah..." :
Bersyukurlah kepada Allah.

2.~ "Laa tusyrik billah..." :
Jangan menyekutukan Allah.

3.~ "Wa wash-shainal insaana bi walidaihi..." :
Dan berbaktilah kepada kedua orang tua.

4.~ "Aqiimish sholaah..." :
Dirikanlah shalat.

5.~ "Wa'mur bil ma'ruuf wanha anil munkar..." :
(Berdakwahlah !)
Dan suruhlah (manusia) berbuat yang baik dan melarang yang munkar.

6.~ "Washbir 'alaa maa ashoobaka..." :
Dan bersabarlah atas penderitaan.

7.~ "walaa tusho'ir khoddaka linnaas..." :
Dan janganlah memalingkan wajahmu dari manusia.

8.~ "walaa tamsyii fil ardhi marohaa..." :
Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.

9.~ "Wakshid fii masy yika..." :
Dan sederhanalah dalam berpakaian.

10.~ "Waghdhudh min shawtika..." :
Dan lunakkanlah suaramu.

JEMPUTLAH TAKDIR KITA

Kita bisa di sebut makhluk yang paling sempurna dari pada makhluk-makhluk yang lainnya hanya bila kita menggunakan akal kita dengan cara yang semestinya, jika tidak apa bedanya kita dengan makhluk-makhluk Tuhan yang lainnya.
Bukankah kita tahu bahwa kita terbentuk hanya dari setetes air yang hina, dan perhatikan juga ternyata kita mempunyai 10 lubang di tubuh kita yang ternyata juga mengeluarkan sesuatu yang hina.
Jadi di manakah letak kemuliaan kita kalau bukan dari dalam diri kita sendiri mengupayakannya.
Biasakanlah dengan melakukan sesuatu yang di jadikan keharusan yang akan kita lakukan setiap hari untuk diri kita sendiri.
Jadikan itu kebiasaan yang menyenangkan dan karena kita memang menyukainya.
misalnya : kita harus membaca 1 juz Al-qur'an setiap hari, bagaimanapun caranya, kita harus cepat tanggap pada setiap waktu luang yang ada, karena waktu memberikan kita banyak peluang dan semua peluang datang tidak dengan cuma-cuma.
Luruskan niat ketika hati mulai bercabang, bulatkan tekad ketika semangat mulai tergoyahkan, yakinkan hati bahwa hanya dari Allah datangnya semua pertolongan, jemputlah takdir kita dengan amalan khusus yang rutin kita kerjakan.
Semoga Allah senantiasa memberikan kepada kita semua berkah dan hidayahNya, amiin.