UJIAN

Ujian datang untuk mengukur seberapa besar kesiapan dan ketangguhan kita dalam menghadapinya dan menyikapi beragam peristiwa.
Karena kita tidak mungkin mendapatkan predikat sesuatu tanpa di uji terlebih dahulu atau melewati masa-masa yang membuat kita pantas mendapat predikat tertentu, misalnya sabar dan pintar.
Tidak mungkin kita mendadak di sebut sabar atau pintar sedangkan kesabaran dan kepintaran kita itu belum terbukti, kita hanya akan mendapatkan predikat tertentu apabila predikat itu benar-benar terbukti adanya.
Masa kita mendadak di bilang sabar sedangkan kita sendiri tidak pernah merasa telah berhasil melalui ujian tertentu.

Sedangkan tidak ada satupun perkara yang tanpa ujian, hampir dapat di pastikan kalau semua perkara ada ujiannya, seperti halnya pohon, makin tinggi pohon makin besar kemungkinan angin yang menerpanya, jangan pernah bermimpi menjadi seperti pohon yang tinggi jika takut dengan terpaan ujiannya, jika takut menjadi tinggi, tumbuhlah seperti rumput yang selalu di bawah, terpaan anginnya pun biasa-biasa saja, tapi siap-siaplah untuk di injak-injak dan jadi santapan hewan ternak.
Kita harus terus berusaha memupuk dan menghidupkan jiwa dan hati kita, jangan sampai jiwa dan hati kita mati ketika jasad kita masih tetap hidup.
Hidupkanlah jiwa di dalam raga kita dengan cara apapun yang kita bisa.

Coba renungkanlah, adakah bedanya hewan dengan manusia yang sama-sama di anugrahi bisa makan, minum dan tidur apabila akal budi dan jiwa di dalam raganya mati?

Semua hal yang membuat naik turunnya tensi hati dan pikiran adalah ujian, Ujian yang datang setiap saat setia hari kepada semua orang.
akan menjadi sarana pembentukan kualitas diri supaya bisa lebih peka, cepat tanggap, tangguh, dewasa, dan bisa lebih sigap dalam menghadapi dan menyikapi ujian-ujian selanjutnya, dan yang tak kalah pentingnya adalah ketika kita bisa belajar mengambil hikmahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar