JANGAN TANGISI APA YANG BUKAN MILIKMU

Yaa Rabbi...
Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta, berpikir sebelum bertindak, santun dalam berbicara, jernih hati ketika gundah, tenang ketika emosi melanda, bersabar dalam setiap ujian. Jadikanlah kami orang yang selembut Abu Bakar As-Shiddiq, sebijaksana Umar bin Khattab, sedermawan Utsman bin Affan, sepintar Ali bin Abi Thalib, sesederhana bilal, setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhum, Amin Yaa Allah....
*****

Dalam perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa, kecewa sekali, sesuatu yang luput dari genggaman, keinginan yang tidak tercapai, kenyataan yang tidak sesuai harapan. Akhirnya angan ini lelah berandai-andai ria sungguh semua itu telah hadirkan nelangsa yang begitu menggelora dalam jiwa.
Dan sungguh sangat beruntung andai dalam saat-saat terguncangnya jiwa masih ada setitik cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran, masih ada kekuatan untuk melangkahkan kaki menuju majelis-majelis ilmu, majelis-majelis dzikir yang akan mengantarkan pada ketentraman jiwa.
*****

Hidup ini ibarat belantara tempat kita mengejar berbagai keinginan, dan memang manusia di ciptakan mempunyai kehendak, mempunyai keinginan, tetapi tidak setiap yang kita inginkan bisa terbukti, tidak setiap yang kita mau bisa tercapai, dan tidak mudah memang menyadari bahwa apa yang bukan hak kita tak perlu kita tangisi, banyak orang yang tidak sadar bahwa hidup ini tidak punya satu hukum: harus sukses, harus bahagia atau harus-harus yang lainnya.
Betapa banyak orang sukses tetapi lupa bahwa sejatinya itu semua pemberian Allah hingga membuatnya sombong dan bertindak sewenang-wenang. Begitu juga kegagalan sering tidak di hadapi dengan benar. Padahal dimensi tauhid dari kegagalan adalah tidak tercapainya apa yang memang bukan hak kita. Padahal hakekatnya kegagalan adalah tidak terengkuhnya apa yang memang bukan jatah kita. Karena apa yang memang menjadi jatah kita di dunia, entah itu rizki, jabatan, kedudukan pasti akan Allah sampaikan, tetapi apa yang memang bukan milik kita, itu tidak akan bisa kita miliki, meski itu nyaris menghampiri kita, meski kita mati-matian mengusahakannya.

Firman Allah:
"Tiada satu bencana pun yang menimpa di bumi (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahpuzh) sebelum kami (Allah) menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang di berikanNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong, lagi membanggakan diri."
(QS Al-hadid :22-23)
*****

Demikian juga bagi yang sedang galau terhadap jodoh, kadang kita tak sadar mendikte Allah tentang jodoh kita bukannya meminta yang terbaik dalam istikharah kita tetapi benar-benar mendikte Allah, pokoknya harus dia,Ya Allah...
harus dia, karena aku sangat mencintainya, seakan kitalah yang menentukan segalanya, kita meminta dengan paksa, dan akhirnya kalau pun Allah memberikannya maka tak selalu itu yang terbaik buat kita, bisa jadi Allah tidak mengulurkanya dengan kelembutan tapi melemparkannya/memberikannya dengan marah karena kita terlalu memaksakan kehendak kita.
*****
Maka,wahai jiwa yang sedang gundah dengarkan ini dari Allah: ....boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagi kalian, dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu padahal ia amat buruk bagi kalian, Allah Maha Mengetahui sedang kalian tidak Mengetahuinya (QS Al Baqarah :216)

Maka setelah ini wahai jiwa-jiwa yang berkepanjangan terhadap apa-apa yang luput darimu, setelah ini harus benar-benar di pikirkan bahwa apa-apa yang kita rasa perlu di dunia ini harus benar-benar kita anggap perlu, seandainya saja itu ada relevansinya dengan harapan kita dan bisa menjamin kebahagiaan di akhirat. Karena seorang mukmin tidak hanya memikirkan hidup untuk dunianya saja tapi mempertimbangkannya juga untuk menjadikan dunia sebagai sarana untuk mencari keutamaan hidup yang sesungguhnya, hidup di akhirat kelak.
Maka sudahlah, jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu.
*****
"Senyumlah ketika kita kehilangan sesuatu, karena kita tahu Allah telah menyediakan yang lebih baik buat kita,
senyumlah ketika keadaan membuat kita terpuruk, karena kita tahu Allah akan mengubah kesusahan kita menjadi sukacita,
Senyumlah ketika seseorang menyakiti kita, karena Allah tidak pernah tidur dan selalu menjaga kita.
Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita."
(QS. At-Taubah :40)
*****
Janganlah memikul bola dunia di atas kepala kita,
jangan berpikir bahwa orang lain akan memperhatikan dan peduli sepenuhnya semua urusan kita,
ketahuilah sesungguhnya setiap orang memiliki urusannya sendiri-sendiri, sehingga tidak sempat memperhatikan sepenuhnya urusan orang lain.
Tegarlah dan bangkitlah, kita hanya perlu belajar mengatasi beban kita sendiri.
*****
Hiduplah laksana lentera, tidak hanya bisa menerangi jalanmu sendiri tapi juga mampu menerangi orang-orang yang berada di sekelilingmu.
*****
semoga bermanfaat insya Allah...
Barakallahu fiykum wa jazzakumullah khoir...
*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar