HAL DI MANA AKU MEMBENCI JIWAKU

Ketika...
Pertama kali aku melihatnya
begitu lemah lembut karena dia
mungkin merasa berada di
pencapaian ketinggian yang
lebih... Ketika...
Aku melihatnya timpang
sebelum kamudian terpuruk
lumpuh dan merasa tak mampu
melakukan apapun lagi... Ketika...
Dia diberikan pilihan dan harus
memilih antara jalan kehidupan
yang keras penuh perjuangan
hidup atau jalan kehidupan
yang mudah dan instan
Dan dia memilih yang mudah... Ketika....
Dia melakukan suatu kesalahan
Dan mengatakan dengzn
enteng
untuk pembenaran diri bahwa
banyak orang lain Juga melakukan yang salah... Ketika...
Dia terpuruk karena
kelemahannya
Tetapi kelemahannya di
anggapnya sebagai kekuatan
dan kesabarannya... Ketika....
Dia membenci keburukan
wajahku dan yang dia tidak
menyadari bahwa itulah salah
satu topemg diriku sendiri... Ketika dia menyanyikan lagu
pujian dan kemudian
menganggapnya sebagai suatu
kebajikan... Semua hal itulah...
Yang membuatku membenci
jiwaku yang begitu
Aku memang tak tahu
Bagaimanakah kebenaran yang
sebenarnya... Namun aku tetap merendah
hatI dalam ketidak tahuanku
Dan justru disitulah letak
kehormatan dan harga diriku... Pentingnya bagiku...
Bukan dari apa yang ku capai
Melainkan dari apa yang
kurindu
untuk dapat mencapainya... Karena...
Kenyataan hidup orang lain
Tidak dari apa yang ia
ungkapkan pada anda
Tetapi apa yang menjadi
kenyataan hidupnya adalah Judtru dari apa yang tidak
dapat dia ungkapkan kepada
anda.... Oleh karena itu....
Jika anda ingin mengerti
jiwaku
Cobalah untuk jangan
mendengarkan apa yang dia
katakan Tetapi terlebih untuk'apa yang
jiwaku tak dapat katakan... Seperti aku....
Itupun jika kalian mampu
menilaiku
Ketahuilah....
Setengah dari apa yang ku
katakan adalah berarti Tapi aku mengatakan hanya
setengah
Dan separuhnya lagi kalian
dapat menilainya sendiri... Rasa humorku...
Adalah keseimbangan jiwaku
Namun umumnya untuk
mencapai keseimbangan akan
dilanda kesepian yang hebat...
Dan kesepian hatiku adalah kala orang memuji halku yang
salah
Dan menyalahkan kebajikanku
yang diam dalam hening jiwa! ~Sebagian menggubah dari
kata bijak pujangga besar
K'Gibran~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar